Usai Pecatur Muda Indonesia Berjaya di ajang BPK Penabur
Jakarta-Pembina PB Percasi, Ir. Eka Putra Wirya bangga pecatur Indonesia mendominasi pimpinan klasemen sementara BPK PENABUR Asian Zone 3.3 Schools Chess Competition 2025 di PENABUR Intercultural School Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Pada kategori KU – 15 putra tampil sebagai pimpinan klasemen sementara ditempati pecatur Indonesia, Steven Tan mengumpulkan nilai 5 VP dari lima babak yang dimainkan. Sedang di KU – 13 juga diambil pecatur Indonesia Kenny Horasino Bach mengumpulkan 4 VP di babak kelima.
Adapun di KU – 11 Jessen Michael Aiji Pranata dengan nilai 4,5 VP, adapun di KU – 9 tahun diambil Firhot Panjaitan Rafael dengan nilai 5 VP dan di KU 7 ditempati Rafa Kylian mengumpulkan nilai 5 tanpa terkalahkan hingga babak lima. Satu – satunya yang lepas dari pecatur Indonesia di kategori putra pimpinan sementara KU – 17 diambil pecatur dari Filipina, Mark Gabriel Usman mengumpulkan nilai 4,5 VP.
Sedang dikelompok putri KU – 17 hingga babak ke empat diraih Clementia Adeline dari Indonesia mengumpulkan nilai 3,5 VP. Adapun KU – 15 hingga babak kelima diambil Cherisha Divina Wijaya dengan 4,5 VP, KU – 11 ditempati Veronica Jefani mengumpulkan 4,5 VP. Sedang pimpinan sementara yang diambil pecatur negara lain ada di KU – 13 putri yaitu Nika Juris Nicolas dari Filipina dengan nilai 5 VP dibabak kelima dan di KU – 7 diambil Alisya Zehra Mohd Izuan dari Malaysia dengan nilai 5 VP.
“Tampilnya pecatur Indonesia mendominasi pimpinan klasemen sementara membuktikan persiapan cukup matang. Semua itu tidak terlepas peranan pembinaan atlet junior berjalan sesuai harapan. Apalagi ditunjang banyaknya event yang ada, baik yang digelar BPK PENABUR, PB Percasi maupun perusahaan – perusahaan yang ada di Indonesia, “tegas Ir. Eka Putra Wirya di Jakarta.
BPK PENABUR Asian Zone 3.3 Schools Chess Competition mempertandingkan kategori usia mulai 7 tahun, 9, 11, 13, 15, dan 17 tahun putra dan putri. Dari semua kategori yang dipertandingkan hanya KU -13 Filipina dan 7 tahun putri pimpinan klasemen sementara diraih atlet Malaysia. Sedang di putra hanya KU – 17 diraih atlet Filipina.
Semua itu membuktikan pecatur Indonesia lebih siap tampil dalam pertandingan. Dengan hasil yang menggembirakan itu memberikan angin segar pada pembinaan atlet Catur di Tanah Air.
Pembinaan semacam ini katanya, terus digalakkan dan berkesinambungan agar menghasilkan pecatur yang berprestasi untuk meraih gelar GM dan mencapai pentas dunia.
Kendati begitu, Eka Putra Wirya mengingatkan pada para pecatur junior yang tampil di BPK PENABUR Asian Zone 3.3 Schools Chess Competition 2025, jangan cepat puas dengan prestasi yang diraih saat ini. Karena masih banyak event – event lain yang menantangnya.
Dia mengakui, prestasi atlet junior biasanya cepat melambung, namun sulit ditingkatkan ke level yang lebih tinggi. Semua itu tentunya harus dilawan dengan kerja ekstra keras dengan latihan rutin.
“Sebagai atlet, tugas yang menjadi kewajiban adalah berlatih dan berlatih, selain pelajaran sekolah. Bila dua unsur kewajiban itu bisa dikerjakan teratur dan sejalan, maka prestasi didunia Catur dan akademik akan mengalami kemajuan yang diharapkan, ” jelasnya. (Jordan)
