JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal telah melengkapi fasilitas di kompleks Lapangan Tenis Wisanggeni untuk menggelar turnamen tenis internasional Mens Future Sportama Seri III yang akan berlangsung 13-20 Juni mendatang.
“Kami sangat gembira menyambut kepercayaan yang diberikan menjadi tuan rumah event internasional. Kami sudah melengkapi fasilitas lapangan dengan tambahan gedung untuk tempat atlet beristirahat dan juga ruang kerja wartawan,” jelas Walikota Tegal H Ikmal Jaya SE AK kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/6).
Tak hanya itu, kata WQalikota Tegal Ikmal Jaya, pihaknya juga akan berusaha keras menjadi tuan rumah yang baik. "Ini merupakan kepercayaan. Jadi kepercayaan ini harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kami juga berharap bukan hanya tahun ini, mudah-mudahan tahun depan kami ditunjuk sebagai tuan rumah," harap Ikmal Jaya.
Untuk itu, ke depan, jelas Ikmal, pihaknya kini tengah mempersiapkan wisma atlet. "Tujuannya, agar para peserta yang akan mengikuti turnamen, terutama atlet lokal tidak perlu mengeluarkan biaya besar menginap di hotel berbintang. Saat ini, rencana pembangunan wisma atlet masih sebatas pembebasan lahan. Mudah-mudahan ke depannya pembangunan wisma atlet cepat terealisasi. Untuk itu, kami mohon dukungan semua pihak," terang politisi asal PDIP ini.
Sebagaimana diketahui, Tegal akan menjadi tempat penyelenggaraan turnamen Sportama Seri III tahun ini langsung seusai Seri II digelar di Tarakan, Kaltim.
Tegal sendiri sangat berambisi menjadi tuan rumah event internasional sejak beberapa tahun lalu mengingat daerah ini merupakan cikal bakal sejumlah atlet nasional, diantaranya petenis Prima Simpatiaji, Liza Andriyani, Sulistyo Wibowo dan pebulutangkis Simon Santoso.
Turnamen internasional Mens Future ini sangat bermanfaat untuk mengatrol peringkat petenis kita di dunia dan sekaligus meningkatkan pencitraan daerah di mata dunia, ujarnya.
Sementara Direktur Sportama Angelique ’ Angie’ Wijaya berharap lebih banyak lagi pemain Indonesia, khususnya Jawa Tengah yang tampil dalam turnamen ini.
Asalkan pemain memiliki International Player Identity Number (IPIN) yang diterbitkan ITF, kalau mereka mendaftar pasti kami terima. Biaya pendaftaran hanya Rp200 ribu atau setengah dari yang kami kenakan kepada pemain asing, kata Angie.
Angie berharap babak kualifikasi yang menyediakan 64 tempat dapat terisi oleh lebih banyak lagi pemain Indonesia. Pada seri di Bandung hanya terdapat 11 pemain Indonesia sehingga banyak tempat yang kosong dan pertandingan berakhir dengan bye. Jok