Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

HUT Ke-81 PSSI Dirayakan Sederhana

Selasa, 19 April 2011

Share this history on :

SELASA (19/4), PSSI merayakan ulang tahunnya yang ke-81. Berbeda dengan tahun lalu yang penuh dengan kemeriahan, bertabur bintang, dan acara mewah di Kemayoran, HUT PSSI tahun ini terasa lebih membumi.

Tidak ada acara meriah, hanya ada dua tumpeng nasi kuning yang menjadi simbol dari syukuran yang ditaruh di ruangan yang sering menjadi tempat jumpa pers, namun suasana terasa hangat.

Plt Sekjen PSSI Joko Driyono yang baru menjabat sebagai pengurus PSSI sementara ini membuka acara syukuran tersebut. Para karyawan PSSI beserta dengan karyawan PT Liga Indonesia yang juga berada di bawah pimpinan Joko, berbaur dengan para pencari berita.

Acara pun dimulai dengan tidak terlalu resmi, Joko memberikan sedikit sambutan, lalu disusul dengan acara makan bersama yang diselingi dengan tawa canda sambil menikmati hidangan yang tersaji. Acara makan-makan ini hanya berlangsung sekitar dua jam, tidak ada kemeriahan lain selain makan-makan itu, selepas itu, suasana kantor pun kembali normal.

"Ulang tahun kali ini memang "simply the best". Perayaan sengaja dibuat agar bisa memberikan inspirasi bagi semua. Sepak bola sebetulnya sederhana. Tidak rumit dan tidak perlu dibuat rumit," katanya usai acara.

Joko mengatakan dirinya berharap berkah dari perayaan ulang tahun ini dapat sedikit mengendurkan urat syaraf ketegangan di tengah konflik PSSI. "Semoga perayaan sederhana ini bisa menjadi berkah bagi sepakbola nasional, dan menjadikan sepakbola kembali sebagai olahraga yang memang sederhana," tuturnya menambahkan.

Menilik pada sejarah, PSSI sendiri didirikan oleh Ir Soeratin Sosrosoegondo pada 19 April 1930 di Yogyakarta dengan nama awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Misi utama Soeratin adalah menciptakan wadah yang bisa mengumpulkan orang-orang Indonesia untuk tujuan perjuangan. Ia sadar bahwa sepak bola dapat menjadi salah satu alat perjuangan Indonesia yang ketika itu masih dijajah Belanda.

Ketika itu, Soeratin kemudian bergerilya menemui pemain sepak bola, pemilik klub, hingga menggelar pertemuan-pertemuan yang pada muaranya adalah untuk membentuk satu gerakan dan satu wadah organisasi secara nasional. Pada akhirnya terbentuklah PSSI di mana Soeratin yang terpilih menjadi ketuanya.

Kemarin, tepat berakhirnya kepengurusan PSSI dibawah kepemimpinan Nurdin Halid, kendati sebelumnya rezim ini sudah terlebih dahulu tidak mendapatkan pengakuan dari FIFA lagi, per 1 April lalu, setelah adanya kisruh dalam pemilihan pengurus PSSI periode 2011-2015 lalu. Mereka pun diganti oleh Komite Normalisasi yang penunjukkannya langsung oleh FIFA.

Saat ini, seluruh masyarakat Indonesia pecinta sepak bola sedang menantikan langkah apa yang akan dilakukan oleh para pengurus baru nanti yang akan terpilih untuk menormalkan organisasi sepak bola tertinggi di Indonesia tersebut. Ary
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...