Sudah dipastikan sekitar 800 partisipan dari 56 negara, yang melibatkan peserta dari usia di bawah 12 tahun hingga 75 tahun. Jumlah itu akan bertambah, pasalnya pihak panitia masih membuka pendaftaran.
"Kami merasa bersyukur Indonesia bisa menjadi tuan rumah setelah melalui bidding yang berat saat kongres di Jepang. Awalnya akan digelar di Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, namun tidak memungkin dan kami pilih Kemayoran sebagai tempat pengganti. Buat kami tidak menjadi masalah yang penting event bisa digelar," ungkap Ketua SKIF Indonesia, Aldrin Tando, di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (29/6/2016) kepada wartawan.
Aldrin menambahkan event ini mendapat dukungan dari Ketua PB Forki, Pak Gatot (Nurmantyo), pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta Kementerian Pariwisata yang membantu mempromosikan kejuaraan ini.
Pihak SKIF Indonesia sampai kini masih berharap adanya pemasukan tambahan dari sponsor agar kejuaraan dunia ini bisa berlangsung dengan sebaik mungkin. Bahkan, bantuan pemerintah dalam hal ini Kemenpora.
"Untuk menggelar even ini, kami menganggarkan dana sekitar Rp 4 miliar. Akan tetapi, karena pemindahan tempat penyelenggaraan, biayanya membengkak berkisar Rp 6 miliar. Di JIExpo Kemayoran tak ada fasilitas seperti tribune penonton, lighting, dan sebagainya. Belum ada bantuan pemerintah dalam hal Kemenpora. Jujur saja kami masih berharap bantuan dari pihak swasta atau sponsorship," harap Aldrin.
Dalam SKIF 2016 nanti, Indonesia akan mencoba mengandalkan atlet-atlet baru. Hal itu dilakukan seiring dengan pembentukan perguruan karate yang baru. Indonesia terakhir kali menjadi tuan rumah SKIF Ke-VII pada 2000 yang digelar di Bali, dan kala itu dibuka langsung Wakil Presiden Republik Indonesia waktu Megawati Soekarnoputri.
Aldrin pun berharap Indonesia bisa mengulangi prestasi gemilang pada SKIF 2000, yakni sukses dalam hal penyelenggaraan dan prestasi. Kala itu, Indonesia sukses menyambar 16 medali, yakni lima emas, dua perak, dan sembilan perunggu. Pencapaian itu membawa Indonesia menduduki posisi kedua dunia di bawah Jepang yang tampil sebagai juara umum. Jordan