Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Wiranto:Kontribusi DAE Bagi Pembinaan Bulutangkis

Minggu, 24 September 2017

Share this history on :
KEJUARAAN Daihatsu Astec Open (DAE) 2017 diyakini merupakan salah satu ajang pencarian bibit dan pembinaan alet bulutangkis berjenjang. Demikian dikatakan Ketua Umun Pengrus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI), Jendral (Purn) Wiranto, saat menyaksikan partai puncak dari enam seri even DAI itu.

Wiranto, mengaku senang dengan peran serta Daihatsu Astec Open 2017 untuk membantu mengembangkan potensi bulutangkis muda Indonesia, dan juga dijadikan indikator kemajuan potensi muda Indonesia.

“Saya selalu menyaksikan langsung ajang ini setiap ada kesempatan. Karena, saya ingin melihat langsung perkembangan generasi muda Indonesia. Saya melihat bahwa Indonesia adalah negara bulutangkis. Untuk mengembalikan kejayaan kita tidaklah mudah. Tapi, bukan tidak mungkin. Kita punya banyak potensi, yang sebenarnya bisa kita kembangkan,” kata Wiranto kepada wartawan di Gelanggang Remaja Tanjung Priok, Sunter, Jakarta Utara.

“Saya tanya kepada Mba Susi (Susanti/Kabid Binpres PB PBSI), bagaimana perkembangannya. Ternyata, kita sudah memulai dari usia anak-anak, 11 tahun, hingga 19 tahun. Sebagai Ketua Umum PBSI, saya senang melihat perkembangan para pemain muda yang nantinya mungkin akan jadi juara-juara dunia,” ujarnya.

Sebelumnya telah diselenggarakan di enam kota lainnya, perhelatan DAO 2017 akhirnya memasuki babak final yang diselenggarakan di Gelanggang Remaja Tanjung Priok, Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (23/9).

Sebelumnya perhelatan Daihatsu Astec Open 2017 diselenggarakan di enam kota diantaranya Pekanbaru, Bandar Lampung, Balikpapan, Makassar, Malang, dan Semarang, yang tujuannya untuk mendapatkan para pebulutangkis muda berkualitas ditiap daerah yang diselenggarakan sejak 4 April lalu.

Perhelatan ini sendiri menjadi salah satu ajang pencarian potensi muda Indonesia, dimana Daihatsu Astec Open 2017 telah diikuti oleh lebih dari 5000 peserta mulai dari pemain junir yaitu 10 tahun, 11 tahun, 13 tahun, 15 tahun, 17 tahun, dan 19 tahun.

Ketua Penyelenggara Daihatsu Astec Open 2017, Alan Budikusuma, menyampaikan hal senada dengan Wiranto. Peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona, juga ingin ajang DAO bisa berkontribusi melahirkan juara-juara dunia bulutangkis masa depan.

“Kita telah memutuskan bahwa di semua kompetisi Astec, kita menerapkan grade point. Dari situ kita bisa melihat kualitas para pemain. Nantinya kita bisa menyalurkan mereka ke pelatnas PBSI. Kita kan mulai dari usia dini, sampai 19 tahun. Dengan cara ini semoga bisa lahir para pemain yang bisa jadi juara dunia nantinya,” kata Alan. Jordan
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...