Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

KONI Jakarta Bertekad Rebut Kembali Juara Umum PON

Sabtu, 04 Mei 2019

Share this history on :
SALAH satu agenda yang sangat krusial dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONIDA DKI Jakarta yang digelar di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (4/5/19), adalah langkah strategis menghadapi event PON Papua 2020. Harga mati bagi KONI Jakarta meraih juara umum yang terlepas saat pelaksanaan PON Jabar 2016 lalu. Kini dengan slogan "Ayo Bung Rebut Kembali" siap meraih gelar juara umum PON.

Sehingga paling tidak untuk PON Papua dibutuhkan anggaran sedikitnya Rp2 triliun agar apa yang ditargetkan dengan slogan Ayo Bung Rebut Kembali bisa terealisasi.

Demikian ditegaskan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik dalam sambutannya pada acara pembukaan RAT KONIDA DKI itu. Menurut Taufik, Provinsi Papua yang medannya berat untuk transportasi atlet di tiap cabang membutuhkan biaya yang besar. Ini harus dihitung secara cermat dan terukur.

“KONI DKI mengajukan anggaran sebesar Rp750 miliar untuk tahun 2020. Tapi menurut saya dibutuhkan sedikitnya Rp2 Triliun kalau harapannya memang merebut kembali juara umum PON,” kata Taufik, yang juga Ketua Dewan Pembina KONI Provinsi DKI Jakarta.

Namun Taufik menyatakan dalam pengajuan proposal anggaran nanti, harus benar-benar transparan. Ajukan sesuai dengan kebutuhan. Jangan ajukan sesuai dengan keinginan. "Saya yakin jika diajukan anggaran sebesar Rp 2 Trilliun, pasti disetujui, sebab Anggaran APBD kita saja mencapai Rp 100 Trilliun. Jadi hanya dua persen dari APBD," kata Taufik penuh keyakinan.

Taufik berharap setelah RAT ini berakhir, KONI DKI mengajukan proposal besar dengan anggaran yang fantastis, namun realistis. Jangan mengada-ada membuat anggaran sehingga penggunaan anggaran tidak tepat sasaran.

“Slogan ‘Ayo Bung Rebut Kembali’ yang didengung-dengungkan KONI sejak beberapa waktu lalu, menunjukkan bahwa tentu ada yang hilang di provinsi DKI Jakarta. Dimana gelar juara yang direbut pada PON XVIII/2012 Riau lepas ke tangan Jawa Barat pada PON XIX/2016 Jawa Barat. Tapi untuk menjadi juara PON perlu kerja keras mengingat tantangan yang bakal dihadapi sangat berat,” lanjut M Taufik pada pembukaan RAT yang juga dihadiri Wakil Ketua Umum KONI Pusat Suwarno dan Kadispora Achmad Firdaus.

Lebih lanjut, Taufik mengharapkan antara KONI DKI dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) membangun sinergi yang baik ke depannya. Kedua Lembaga ini berbagi peran dengan baik, sehingga apa yang dicita-citakan untuk merebut juara umum PON bisa terealisasi.

“Saya berharap Dispora jangan tertarik mengelola olahraga prestasi. Olahraga prestasi serahkan saja ke KONI DKI Jakarta. Dispora urusannya olahraga pelajar yaitu POPNAS dan POMNAS,” ucap Taufik.

Dalam kesempatan sama Ketua Umum KONI Provinsi DKI Jakarta Djamhuron P Wibowo mengatakan bahwa pengajuan anggaran yang dibuat selama ini sudah dilakukan dengan sangat cermat. Mulai dari pengajuan anggaran Pelatda oleh cabor-cabor, kebutuhan pembinaan atlet, rencana try out dalam dan luar negeri, maupun training camp ke luar negeri.

“Untuk pengajuan anggaran KONI DKI ke Pemprov DKI dana hibah benar-benar telah melalui pembahasan yang sangat terukur dan matang,” kata Djamhuron.

Lebih lanjut Djamhuron menegaskan, menghadapi PON Papua, KONI DKI Jakarta telah menyiapkan 957 atlet lapis I, 227 atlet lapis II, 154 pelatih lapis I, 32 pelatih lapis II, 117 asisten pelatih lapis I, dan 24 asisten pelatih lapis II dengan total 1.511 personel.

“Seluruh personel atlet, pelatih, dan asisten pelatih ini sudah masuh ke KONI Provinsi DKI Jakarta dan tinggal dibuatkan Surat Keputusan (SK)-nya,” lanjut Djamhuron.

Dalam acara RAT KONI DKI 2019 kali ini mendapat antusiasme yang cukup baik dari cabang olahraga, dengan hadirnya  51 cabang olahraga dan seluruh perwakilan dari KONI Wilayah. Jordan

 
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...