Raden Isnanta Lepas Dua Tim Pelajar BLiSPI Berlaga di CCFA Bangkok
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Raden Isnanta melapas dua tim sepakbola binaan
Badan Liga Sepakbola Pelajar Indonesia (BLiSPI) ke CCFA Bangkok International Football Tournament di Thailand, pada 18-20 Januari 2025. Kedua tim itu hasil talent scouting selama ini.
Dalam arahannya Raden Isnanta menyatakan jangan berpikir untuk juara dalam turnamen ini. Tapi terpenting kalian anak-anak bisa main lepas dan jangan terbebani.
"Saya berharap kalian bisa menunjukkan jatidiri kalian. Tentunya bahwa kalian itu adalah patriot bangsa ini. Jangan gampang menyerah, punya semangat dengan jiwa mental baja," kata Isnanta kepada awak media di ruang Media Centre, Kemenpora pada Kamis (16-1-2025).
Isnanta menambahkan kalian bermain di Thailand dengan suasana yang tidak berbeda jauh dengan negeri. Sama waktu, sama keadaan cuaca dan hampir sama juga dengan menu makanan.
Isnanta berpesan jaga kondisi kalian, istrahat yang cukup, makan teratur. Sehingga waktu bertanding kalian akan bugar. Dengan sehat dan bugar saya yakin kalian bisa bermain bagus.
Pada kesempatan yang sama Ketua BLiSPI, Subagja Suihan menyatakan bahwa kedua tim ini tidak ditargetkan untuk meraih gelar juara. Sebab sejak BLiSPI mengirimkan timnya ke ajang internasional dimulai pada 2014 tak sekali pun juara, alias spesialis runner up, bahkan gagal juara hanya kalah adu penalti.
Namun demikian Subagja yang juga sebagai pendiri BLiSPI ini tidak pernah bosan dan kapok membina sepakbola usia dini. Sebab ia sudah bertekad untuk memberikan kontribusi dalam melahirkan bibit bibit muda bertalenta yang bakal membawa harum bangsa ini.
Menurutnya ini sudah terbukti bahwa BLiSPI melahirkan penyerang andalan timnas senior seperti Eggy Maulana Vikry, sikembar Bagas dan Bagus dan masih ada Tujuh nama lagi yang masuk dalam scuad timnas U-20.
"Kami sadar dengan kondisi ini, sehingga saya tidak menargetkan mereka untuk juara, namun yang terpenting mereka bisa menampilkan permainan yang bagus," kata pria asal Cirebon yang gila bola itu.
Subagja menyatakan pengiriman tim usia dini dan usia muda ke ajang sepakbola internasional menjadi salah satu program prioritas BLiSPI dalam menggerakkan pembinaan sepak bola di Indonesia. Tujuan utamanya menempa kualitas teknik dan mental bertanding para pemain. Dengan mengikuti turnamen di luar negeri pemain dapat menguji sekaligus mengasah kemampuan.
"Sejak usia dini kita tumbuhkan rasa percaya diri mereka. Sehingga di masa mendatang mereka tak lagi ragu, bahwa mereka mampu bersaing dengan anak-anak dari negara lain," ujar Subagja.
Kedua dua tim itu, adalah Timnas Pelajar BLiSPI Indonesia yang diperkuat para pemain hasil tim talent scouting Blispi Youth Cup II/2024 di Semarang dan Timnas Pelajar Blispi Garuda Indonesia yang merupakan hasil tim talent scouting dari beberapa daerah yang jadi rekomendasi para pengurus Blispi di Indonesia.
"Saya optimis dua tim yang dikirim dapat meraih hasil positif. Karena dua tim yang diturunkan merupakan hasil tim talent scouting yang ketat baik di ajang Blispi Youth Cup maupun hasil dari pantauan pemain di setiap daerah," terang Subagja.
Sementara itu legenda sepakbola Indonesia pada era 1970-1980-an Rully Nere ikut berpesan bahwa kalian anak-anak yang masih muda harus bangga punya kesempatan bermain di ajang internasional.
"Tidak banyak anak sekolah usia kalian yang punya kesempatan seperti ini untuk bisa menjajal sepakbola negara lain dalam kancah internasional. Jadi kalian harus bisa menjaga kepercayaan yang diberikan tentunya melalui prestasi yang membanggakan, bangsa ini juga buat bangga keluarga kalian dan sekolah kalian juga," kata Rully yang juga sebagai pendiri lembaga sepakbola usia dini, BLiSPI. Hadir juga dalam acara ini salah Dewan Pembina sekaligus ikut melahirkan BLiSPI yakni Teguh Rahardjo. Kedua tim ini akan bertolak ke Bangkok pada Jum'at (17/01/2025) melalui Bandara Soetta. (Jordan)