
Jakarta-Indonesia tengah menjajaki menjadi tuan rumah Olimpiade Catur 2018, menyusul kedatangan Ketua Bidang Catur Dunia FIDE di Jakarta, baru-baru ini. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum PB Percasi Hashim Djojohadikusumo pada pembukaan Turnamen Catur Kilat SO-Nice Christmas Cup 2010 di Wisma Karswa Pemuda Kemenpora, Jakarta, Rabu (22/12).
Menurut adik kandung Subianto Prabowo, Ketua Umum PB IPSI, bahwa PB Percasi telah menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah Olimpiade catur tahun 2018 kepada FIDE. “Hal ini rasional jika Indonesai mencalokan diri pada 2018, mengingat untuk tuan rumah olimpiade 2016 sudah penuh calon tuan rumahnya. Berat kalau bersaing untuk 2016, karena sudah ada beberapa negara yang menawarkan, makanya kami ingin yang 2018 saja," terang Hasyim.
Olimpiade Catur 2012 akan berlangsung di Turki, sedang Olimpiade 2014 di Norwegia, sedangkan tiga negara Italia, Inggris dan China telah mencalonkan menjadi tuan rumah event dua tahunan itu untuk 2016. Selain itu menurutnya, PB Percasi punya agenda akan mengirim empat hingga delapan pecatur nasional untuk memperdalam ilmu catur di Amsterdam, Belanda selama tiga tahun.
"Saya tanya kepada GM Susanto dan GMW Irene apakah kalian sanggup jauh dari keluarga berada di negara yang saat ini sedang mengalami musim dingin, mereka menjawab sanggup," kata Hashim Djojohadikusumo.
Selain itu, guna menghadapi SEA Games XXVI 2011 yang akan berlangsung di Indonesia, Ketua Umum PB Percasi juga menegaskan akan mendatangkan dua hingga tiga pelatih internasional untuk menangani para pecatur nasioanl. Saat ini PB Percasi baru memiliki pelatih asing asal Rusia Ruslan Scherbakov.
Sementara itu, turnamen Catur Kilat SO-Nice Christmas Cup 2010 yang berlangsung selama dua hari (22-23 Desember) secara resmi dibuka Menpora Andi Alifian Mallarangeng, yang juga dihadiri Wakil Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto.
Turnamen catur kilat SO Nice Christmas Cup tersebut diikuti 200 peserta yang bertanding selama dua hari dalam 11 babak.
Turnamen ini juga diselingi dengan "Tarung Gladiator" di mana dua pecatur papan atas Indonesia GM Susanto Megaranto dan GMW Irene Kharisma Sukandar menghadapi penantang-penantangnya yang dipeberi waktu berpikir lima menit. Sementara Susanto dan Irene hanya diberi waktu dua menit. Jok