TIM putra Jakarta Elektrik PLN melibas Semarang Bank Jateng, 3-0 (25-19, 29-27, 27-25). Permainan pada babak kedua dan ketiga berlangsung ketat. Kedua tim saling mengejar poin hingga beberapa kali deuce.
Pelatih Jakarta Elektrik PLN, Viktor Laiyan, menuturkan, dirinya meminta maaf karena berspekulasi pada set kedua saat angka kritis 23-23. Dia memasukkan pemain baru, tetapi malah menurunkan mental dan merusak irama permainan. "Hal itu juga terjadi pada set ketiga. Irama tidak berubah," ujarnya.
Tim selanjutnya yang akan dihadapi adalah Surabaya Samator. Saat melawan Surabaya Samator akan ada evaluasi dan penyiapan mental pemain baru. Putaran pertama di lapangan siapa yang siap menang. "Samator adalah tim yang solid tidak bisa dianggap remeh," ujarnya.
Pelatih Semarang Bank Jateng, Sarnam, menyatakan, Jakarta Elektrik PLN merupakan tim dengan materi pemain berpengalaman berlaga di proliga. Tosser Santoso tampil prima. "Kami tim baru, hanya beberapa stok lama. Tosser yunior. Kalah serangan bola tinggi, kami satu dua. Pertahanan belakang kalah solid. Semua tim berpeluang. Di Yogyakarta mendatang, kami jalankan maksimal. Deuce panjang yang menentukan pemain pengalaman secara mental imbang," ujar Sarnam.
Kapten Tim Semarang Bank Jateng Sigit Hermanto memaparkan, tim kurang sabar dan tergesa-gesa mencari poin. Pemain asing kurang optimal. "Teman-teman kebanyakan juga masih baru. Pemain asing emosinya tidak bisa terkontrol. Spiker kurang sabar sama teman sendiri sehingga kami down dan drop," ujarnya. Jordan