
Jakarta- Kelompok 78 membantah pernyatan Ketua Komite Normaslisasi Agum Gumelar yang mengatakan adanya intimidasi yang dilakukan oknum TNI dengan menyebarkan edaran untuk memunculkan mosi tidak percaya terhadap dirinya.
Bahkan, K78 membantah jika kelompok mereka dikendalikan oleh oknum TNI. Mereka bahkan, menegaskan apa yang mereka lakukan selama ini adalah murni dari hati nurani. “Pernyataan Agum Gumelar yang mengatakan adanya isu isu bahwa kami ini dikendalikan oleh oknum-oknum TNI, itu tidak benar dan tidak mendasar,” tegas Usman Fakaubun, mewakili Kelompok 78 di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (18/5).
Usman menambahkan, bahwa itu tidak benar. Bahkan, mereka mengatakan bahwa kedatangan mereka adalah dengan hati nurani untuk mengusung sebuah perubahan. “Ini murni dari hati kami semua,” ujar Usman yang juga Sekretaris Umum Pengprov Papua ini.
Sebelumnya, Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar, menyatakan bahwa ia mendengar ada upaya untuk menggembosi KN melalui surat mosi tidak percaya. Kelompok 78 juga membantah bahwa ini adalah tindakan mereka.
“Kalau ada (mosi tidak percaya), itu berangkat dari rasa ketidakpuasan teman-teman di daerah terhadap kepemimpinan Agum Gumelar dalam menormalisasi sepakbola Indonesia yang tidak juga bisa normal, bahkan sekarang yang terjadi adalah abnormal. Oleh karena itu, bisa saya tegaskan bahwa itu berita yang sangat menyesatkan,” urai Usman.
Syahrial Damopolii, yang juga anggota Kelompok 78 lainnya, menyatakan bahwa majunya George Toisutta dan Arifin Panigoro dalam pencalonan juga bukan sebuah paksaan figur yang bersangkutan, melainkan dukungan murni dari Kelompok 78.
“Tentang adanya isu yang dihebuskan Komite Normalisasi bahwa di beberapa daerah, di beberapa pengprov, bahkan ada tekanan dari pihak-pihak tertentu itu tidak benar. Saya tegaskan sekali lagi itu tidak benar. Kami yang meminta, bahkan setengah memaksa kepada Bapak George Toisutta untuk maju mencalonkan diri sebagai calon ketua umum PSSI. Sebab, kami menilai Pak George dan Arifin yang lebih pantas disbanding calon lain,” ujar Ketua Pengprov Sulawesi Utara ini. Jok