
Jakarta-Juara dunia kelas terbang mini (47,6 kg) WBA, Mohammad Rachman Sawaludin bin Suhaimat, yakin dapat mempertahankan gelar yang direbutnya hingga dua-tiga tahun mendatang.
Petinju yang lebih dikenal dengan nama M Rachman itu kini tengah menyiapkan laga untuk mempertahankan gelar juara dunia, tanggal 23 Juli 2011. Kemungkinan besar pertarungan akan digelar di Jakarta, melawan petinju Thailand yang hingga kini masih belum ditentukan.
Petinju berjuluk Sang Pemecah Batu itu, dapat dibilang tidak lagi di usia puncak. Meskipun begitu, tanpa persiapan dan gembar-gembor panjang, tanggal 19 April lalu, secara mengejutkan dia mampu menang KO melawan juara bertahan asal Thailand Kwantai Sithmorseng, sehingga gelar juara dunia berhasil dibawa pulang ke tanah air.
Dengan kemenangan itu, dia kini mempunyai catatan bertanding, 63-10-5, 33 KO/TKO.
Atas catatan itu, stasiun televisi SCTV berani membeli mahal opsi pertandingan Rachman yang sebelumnya dipegang Galaxy Promotion. Arsiwi Achmad, Direktur Program dan Produksi SCTV menuturkan, pihaknya membeli opsi pertandingan untuk tiga laga.
Dengan kesepakatan itu, kemungkinan Rachman mempertahankan gelar di Indonesia semakin terbuka. Selain pertarungan tanggal 23 Juli nanti, SCTV juga menyiapkan dua pertandingan lainnya, yang direncanakan digelar usai lebaran. Bila mampu mempertahankan gelar dalam dua duel di atas ring, maka di pertandingan ketiga dia direncanakan berlaga dalam tarung wajib.
"Kami memang membeli opsi pertandingan tidak murah. Namun ini juga untuk kemajuan olah raga tinju di Indonesia. Kami harapkan Rachman dapat dijadikan sebagai motivasi bagi petinju muda lainnya," ujar Arsiwi, di Jakarta, Kamis (19/5).
Sementara Rachman mengakui dirinya sempat dilupakan publik hingga berhasil menjadi juara dunia kembali. Padahal menjelang pertarungan tidak banyak yang mengekspos dirinya, bahkan publik banyak yang tidak tahu rencana pertarungannya. "Tapi alhamdulillah saya berhasil membawa gelar juara dunia ke Indonesia," katanya.
Untuk tempat latihan, tetap dilakukan di Blitar, tempat tinggalnya kini. "Kalau mau lari di Gunung ung Kelud, pantai juga ada, kalau mau landai, bisa juga berlari di stadion. Bila memang sudah memadai, kenapa harus pindah tempat latihan," terangnya. Jok