PSIS Semarang fokus menyelesaikan persyaratan dokumen untuk diverifikasi PSSI pada 23 Agustus mendatang. Dari lima aspek profesional yang disyaratkan PSSI, PSIS optimistis mampu memenuhinya sebelum 22 Agustus.
Sekum PSIS Setyo Agung Nugroho menyatakan dalam beberapa hari ke depan dokumen-dokumen itu harus segera diselesaikan. ‘’Kami hari ini (kemarin) di Yogyakarta mengikuti asistensi dengan beberapa klub di Jateng dan DI Yogyakarta. Asistensi ini untuk meminimalkan kesalahan dalam pengisian dokumen,’’ katanya saat dihubungi dari Semarang, kemarin.
Agung menyatakan, pihaknya sudah mendapatkan penjelasan yang komprehensif seputar lima aspek yang ditetapkan PSSI.
‘’Kami dari seluruh klub yang ada di Jateng dan DIY mendapat penjelasan dari PSSI. Misalnya, untuk bisa masuk level satu dan dua, klub sepak bola harus memiliki badan hukum legal berbentuk PT. Dan PT yang dimaksud adalah PT pengelola jasa sepak bola,’’ paparnya.
PSIS, kata Agung, terus berupaya mencari investor dan menggalang dana dari berbagai sumber agar bisa eksis pada kompetisi musim depan. Hal itu untuk memenuhi persyaratan nominal deposito maupun pembiayaan PSIS selama semusim kompetisi.
‘’Tentu dana ini tidak sedikit. Deposito bila ingin berlaga di kompetisi level satu Rp 5 miliar, dan pembiayaan selama semusim kompetisi mencapai Rp 10 miliar. Ini yang terus kami pikirkan,’’ tandasnya.
Langkah Mahesa Jenar untuk tetap mencari investor ini mendapat dukungan dari dua kelompok suporter PSIS, Panser Biru dan Snex. Ketua Umum Panser Biru, Lukmansyah, yakin PSIS sebagai klub terbesar di Semarang mampu mengatasi krisis finansial yang dialami.
‘’Saya kira PSIS bisa berdiri sendiri mengatasi masalahnya. Namun untuk melakukan hal itu tentunya dibutuhkan bantuan dari semua pihak. Mencari investor adalah jalan yang paling tepat saat ini,’’ katanya.
Sementara Ketua Umum Snex, Rendra Kusworo, menyatakan Wali Kota Semarang sebagai Ketua Umum PSIS akan mampu manarik investor dengan dukungan jaringan yang dia miliki. Tulus