KENDATI mendapat tentangan dari PSSI, PT Liga Indonesia akan tetap melaporkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ke PSSI. CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan dengan tuntasnya RUPS yang dihadiri oleh pemilik saham pihaknya akan segera melaporkan hasil pertemuan itu ke PSSI, AFC maupun ke FIFA.
“Kami juga akan melaporkan rancangan manual liga berikut jadwal pertandingan karena harus disingkronkan dengan agenda AFC dan FIFA. Sekali lagi saya tegaskan, kami masih dibawah PSSI sehingga kami harus tetap laporkan semua ini,” ujar Joko usai RUPS PT Liga di Hotel Park Lane, Jakarta, Kamis (27/10). Menurut dia, kick off Liga Super Indonesia (LSI) 2011/2012 tetap sesuai dengan jadwal yaitu 1 Desember. Sebelum pertandingan resmi dimulai terlebih dahulu digelar turnamen Inter Island 2011, 1-7 November nanti.
“Turnamen Inter Island itu akan digelar di empat kota yaitu Samarinda, Malang, Solo, atau Bandung. Bila LSI diikuti 18 klub, maka tiap grup babak penyisihan Inter Island akan diisi tiga klub,” jelasnya. Untuk mewujudkan target itu, PT Liga telah menetapkan bahwa tanggal 1 November sampai 15 Desember adalah waktu pendaftaran pemain. Setelah itu direncanakan pada 19 November bisa digelar managers meeting dan workshop.
Terkait kemungkinan jumlah klub hanya 13 seperti yang mengikuti RUPS, Joko mengatakan, pihaknya tidak akan mengada-ada. Sesuai dengan hasil kompetisi musim lalu, ada empat tim yang bisa dinaikkan yang empat tim yang tidak lolos dalam babak 8 besar yaitu PSMS Medan, Gresik United, Persiram Raja Ampat, dan PSAP Sigli.
Pada kesempatan itu, Joko juga menjelaskan tentang kabar miring masalah utang PSSI. Menurutnya, konfirmasi surat PT Liga ke PSSI itu bersifat pemberitahuan ke PSSI bahwa PT Liga telah membayar utang PSSI ke pribadi atau badan sebesar Rp 50 miliar. Bahkan PT Liga memiliki konfirmasi bahwa utang PSSI itu telah dibayar ditambah bukti transfer dan pembayaran.
Namun ia membantah, bahwa pemberitahuan itu isinya meminta PSSI agar mengembalikan uang pembayaran itu. “Kami hanya memberitahukan. Kalau PSSI menilai kami demikian itu salah. Justru PSSI seharusnya berkoordinasi dengan pengurus PSSI sebelumnya, terkait masalah itu. Semua jelas karena kami taat kelola keuangan dan telah diaudit auditor internasional, Grand Thornton” tandas Joko. Jordan