"Persaingan memang sangat berat. Tapi kami optimistis bisa meloloskan minimal satu pegulat, meskipun di ajang ini tampil pegulat kelas Asia, bahkan dunia," kata pelatih, Suryadi Gunawan di Jakarta, Senin (5/5).
Ketiga pegulat remaja masing-masing Surya Purnama Adjie di kelas 54 kg bebas, Nico Mustofani (63 kg) dan Rahmat Budiman (69 kg). Menurut Suryadi, ketiganya dikirim masing-masing Pengprov PGSI. Dua dari DKI, Surya dan Nico, serta Rahmat dari Riau. Bertindak sebagai manager, Morice Sihombing.Mereka berangkat pada Selasa (6/5).
Jika lolos dari kualifikasi ini, para pegulat muda akan berlaga pada olimpiade remaja di Nanjing, Tiongkok, Agustus mendatang. "Ketua PGSI minta anak-anak main semangat, semaksimal mungkin," kata manager tim Morice Sihombing meneruskan pernyataan Ketum PGSI Ramidin Saragih, kemarin.
Sementara itu mengenai gagalnya gulat dipertandingkan pada SEA Games XXVIII Singapura 2015, Suryadi menyampaikan kekecewaannya pada Komite Olahraga Indonesia (KOI) yang dinilainya lemah dalam memperjuangkan cabang olahraga potensi medali. "Kenapa bisa cabang olahraga klasik yang dipertandingkan di olimpiade tidak ada di SEA Games," katanya. Menurut Suryadi, organisasi gulat sejumlah negara ASEAN sepakat memperjuangkannya.
"Kita khawatir, gulat juga tidak dipertandingkan di Malaysia dan SG lainnya," katanya lagi. Padahal dikatakan Suryadi, gulat sangat potensi bagi Indonesia. Pada SG 1987 silam, Indonesia menyapu semua 20 medali emas yang diperebutkan. Terakhir di Myanmar lalu, kita dapat dua emas. “Kita berharap jangan sampai benang putuh pembinaan terputus, jika kedepannya gulat tak dipertandingkan lagi diajang SEA Games. Padahal di Olimpic Games gulat dipertandingkan,” tambah Suryadi. (Jordan)