“Karena ini urusan politik sehingga saya untuk sementara waktu berhenti dalam urusan sepakbola. Saya tak ingin ada pihak yang mencari kepentingan politik di PSSI,” kata La Nyalla dalam penyampaian pengumuman pengunduran dirinya kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
Menurut La Nyalla ia memilih pasangan Prabowo-Hatta sebab keduanya punya misi dan visi untuk memajukan olahraga Indonesia, terutama sepakbola. Bahkan anggaran jauh lebih besar dari anggaran yang selama ini dianggarkan pemerintah.
Namun demikian La Nyalla tak ingin olahraga termasuk sepakbola menjadi kendaraan politik.
“Saya ingin memulai tradisi di PSSI untuk tidak menggunakan sepak bola sebagai alat dan kepentingan politik praktis,” tandasnya.
Masih menurut pria berdarah Makassar ini sebagai warga negara berhak terlibat dalam kegiatan politik praktis. Namun, dirinya sadar spirit sepak bola harus diproteksi dari kegiatan politik, maka dirinya memutuskan cuti sementara selama terlibat aktif di tim pemenangan pasangan.
Bukti yang sangat konkrit adalah komitmen La nNyalla memproteksi tim nasional Indonesia U-19 sebagai alat politik. Sebab, dia menilai banyak pihak yang ingin melibatkan skuat Garuda Jaya dalam berbagai kegiatan untuk kepentingan politik.
“Kita sudah merancang sejak awal agar tim ini fokus untuk menang di Piala Asia U-19. Saya komitmen terhadap ucapan. Saya sangat yakin Timnas ini bakal juara dan sejarah akan menorehkan itu,” tutur La Nyalla Mahmud Mattalitti. (Jordan)