
Kejurnas Muaythai kedua tahun 2014 memperebutkan tiga tropi sekaligus yakni, Piala Menpora, Piala Kapolri, dan Piala Kasad. Keberhasilan Kaltim merebut juara umum kejurnas muaythai tidak lepas dari pembinaan yang berjenjang.
"Kami serius dalam mengembangkan olah raga muaythai di Kalimantan Timur. Hampir di setiap kebupaten dan kecamatan telah berdiri beberapa tempat latihan muaythai," kata Budi Irawan, Ketua Harian Pengurus Provinsi Muaythai Kalimantan Timur, usai kejurnas.
Budi berharap, dengan keberhasilan menjadi juara umum pada kejurnas ini diharapkan pemerintah lebih serius dalam mengembangkan olah raga muaythai di Kaltim. "Kami sangat serius dalam mengembangan muaythai di Kaltim," tandas Budi.
Sementara itu posisi kedua dalam daftar perolehan medali ditempati oleh tim Sulawesi Selatan dengan empat emas, lima perak, dan satu prunggu. Hasil mengejutkan diukir tim Muaythai Provinsi Maluku. Meski baru pertama kali mengikuti kejurnas, tapi Maluku mampu menduduki peringkat ketujuh dari 19 provinsi.
"Saya sangat senang kami bisa meraih medali pada kejurnas tahun ini. Semoga hasil ini bisa meningkatkan gairah muaythai di Maluku," ucap Albert Fenanlampir, Ketua Pengrov Muaythai Maluku.
Keberhasilan menggelar kejurnas yang memperebutkan tiga tropi sekaligus merupakan sebuah keberhasilan Pengurus Besar Muaythai Indonesia (PB MI). Melihat antusias tinggi peserta Kejurnas Muaythai membuat PB MI optimis perkembangan Muaythai di Indonesia akan terus meningkat.
"Saya yakin dengan dukung dari berbagai pihak termasuk pengprov yang ada di Indonesia, olah raga muaythai di Indonesia akan berkembang pesat," kata Sudirman, Ketua Harian PB MI.
Atlet-atlet terbaik yang tampil pada kejurnas ini nantinya akan dipanggil guna menjalani pemusatan latihan nasional untuk menghadapi sejumlah kejuaraan muaythai internasional. Jordan