Demikian disampaikan Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa Dault saat bertemu Menpora Imam Nahrawi di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (27/11). Menurut dia, kaum muda di Indonesia sudah diserbu film-film mancanegara yang kurang begitu baik.
Ini perlu untuk menjaga kredibilitas anak zaman sekarang agar tetap memiliki komitmen terhadap negara, maka perlu dibuatkan contoh film dengan menampilkan tokoh-tokoh seperti menteri. “Pak menteri ini sangat cocok main film, apalagi orangnya ganteng,” ujar Adyaksa, disambut senyum Imam Nahrawi.
Selain Kemenpora, lanjut Adhyaksa, mungkin semua Kementerian di bawah Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga bisa membuat film serupa. “Kalau 34 kementerian bikin film, artinya sudah tergarap 34 film. Nah itu bisa menghadang film dari luar,” jelasnya.
Imam Nahrawi menanggapi santai permintaan Adhyaksa yang juga mantan Menpora tersebut. Dia pun menjawab, “Nanti judul filmnya ‘Sakitnya Tuh di Sini’,” ujar Imam sambil memegang dada sebelah kanan, sembari tersenyum.
Kedatangan Adhyaksa sekaligus melaporkan kegiatan yang akan dilaksanakan Kwarnas pada tahun depan, yakni Jambore Nasional di Cibubur dengan peserta 5 ribu orang dari seluruh provinsi di Tanah Air.
Ia juga berharap Kemenpora memberi dukungan, baik moral maupun dana agar pelaksanaan Jambore berjalan lancar. “Tanpa ada dukungan dari pemerintah, pramuka tidak ada apa-apanya,” imbuh Adhyaksa.
Menpora Imam Nahrawi siap mendorong semua kegiatan pramuka yang digelar Kwarnas. “Pramuka akan jadi solusi ketika masyarakat merindukan sosok yang mampu menjembatani keluhan mereka. Ini tugas besar pramuka dan kami akan bantu, termasuk main film ‘Sakitnya Tuh di Sini. Kita butuh saluran positif dari pramuka yang sudah teruji karena di sana mereka digembleng dan digodok,” ungkapnya. Jordan