Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Perkembangan Equestrian di Indonesia Cukup Pesat

Selasa, 03 Februari 2015

Share this history on :
EQUESTRIAN bahasa Indonesia sering diartikan olahraga ketangkasan berkuda dengan ditunggangi seorang penunggang yang kerab disebut Raider. Ada 7 jenis lomba ketangkasan yang berkembang di jagad ini. Namun hanya ada sekitar empat kategori yang dimainkan di tanah air.

Hal itu terjadi karena beberapa faktor, sebut misalnya venues yang tak mendukung. Demikian juga para kuda yang kurang mumpuni, demikian halnya para raider tak mempunyai ketangkasan yang cukup.

Sehingga kita hanya menggenal empat jenis lomba yang kerap dipertandingkan di Indonesia. Keempat olah ketangkasan itu yakni, show jumping, dressage, endurance dan cross country. Kelemahan lainnya adalah tak banyak sponsor yang mau berkorban buat olahraga yang satu ini.

Terbilang hanya Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Centre yang konsisten menggelar event tersebut. Yang notabene adalah komunitas equestrian, bukan lembaga Equestrian yang ada di Indonesia. Setelah sukses menggelar kejuaraan bergengsi Cinta Indonesia Open (CIO) 2014, November 2014, APM menindaklanjuti dengan menggelar workshop singkat tentang segala macam tentang equestrian.

Workshop itu digelar di Galeri Cemara, Menteng, dengan diikuti wartawan, dan para penggiat equestrian di Indonesia. Bersamaan dengan itu juga diumumkan tiga kategori lomba CIO 2014 yaitu videografi, fotografi, dan penulisan antar wartawan. Hadir pada acara itu, Presiden of Event CIO 2014 Ny Triwatty Marciano, yang juga pembina Yayasan APM yang menaungi APM Equestrian Center dan APM Boarding School.

Tim dari APM mengupas beberapa peraturan lomba serta berbagai hal tentang equestrian yang selama ini masih cukup asing di telinga masyarakat Indonesia. Hal ini dilakukan agar ke depan, pemberitaan tentang equestrian menjadi lebih baik, terutama penggunaan istilah-istilah yang benar di equestrian. Triwatty ikut menjelaskan beberapa hal tentang kejuaraan equestrian, terutama disiplin lomba dalam equestrian.

“Sebenarnya ada tujuh disiplin equestrian, tapi di Indonesia hanya empat yang sering dilombakan. Itu terjadi karena di Indonesia sarana untuk menggelar tiga disiplin yang lain masih kesulitan. Seperti nomor endurance dan cross country, di sini kita kesulitan lahan. Satu-satunya tempat yang ada hanya di Parompong, itu pun kualitasnya harus ditingkatkan,” tegas Triwatty.

Menurut Triwatty pelaksanaan workshop ini memang terlalu pendek. Ia berjanji akan memberikan waktu dan kesempatan lagi untuk digelar acara serupa dengan lingkup yang lebih besar. “Apagi kita akan menghadapi beberapa event besar seperti SEA Games 2015 dan Asian Games 2018,” papar istri Kepala BIN, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman itu. (Jordan
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...