Awalnya PB Percasi tak mematok target bagi enam pecaturnya melawan enam pecatur asing. Tak adanya target itu membuat para pecatur Indonesia tampil lepas dan tanpa beban. Hal ini membuat para pecatur Indonesia tanpil trengginas dan membuktikan mampu bersaing dengan pecatur dari luar negeri yang nota bene mereka memiliki elo rating lebih tinggi dari pecatur Indonesia.
ADALAH IM Sean Winshand Cuhendi, pecatur muda Indonesia, tampil sebagai juara di JAPFA Grandmasters Tournament 2015 dengan mengemas 7,5 angka. Sean sangat luar biasa, ia meraih tri sukses. Yang pertama adalah ia satu-satu pecatur Indonesia yang berhasil meraih gelar Norma Grand Master (GM). Disamping ia sukses meraih gelar pecatur peringkat pertama di turnamen ini. Sean juga satunya pecatur yang tak mengalami kekalahan dari 11 lawannya. Kepastian tersebut diperoleh IM Sean setelah di babak ke-11 atau terakhir ditahan imbang WGM Medina Warda Amelia, Rabu (22/4/2015) di Hotel Kartika Chandra.
Sehari sebelumnya, ia pada babak kesembilan, Selasa (21/4/2015) pelajar SMA 21 Kelas 2 ini menyambar norma pertama GM dengan koleksi 6,5 poin. Sean yang tampil stabil selama 11 babak pertandingan tanpa mengalami kekalahan, tidak menyangka dirinya bakal memenangi turnamen catur internasional itu.
"Dari awal saya bermain tak pernah terpikir bakal juara. Sebab lawan-lawannya sangat berat. Saya hanya bermain sebaik mungkin. Setelah ini saya ingin meraih norma kedua. Itu target saya melengkapi norma yang lain," kata Sean.
Sukses Sean, juga diikuti WGM Medina Warda Aulia yang meraih norma IM pertama.
Melihat sukses kali ini Dewan Pembina PB Percasi Eka Putra Wirya menyatakan bangga dengan prestasi yang dicapai Sean dan peacatur Indonesia lainnya. "Prestasi yang ditorehkan Sean sangat luar biasa, Sean masih muda, dan kami akan beri kesempatan kepada pecatur lain untuk mendapatkan seperti ini," ucap Eka Putra Wirya.
Eka berharap Sean sering tampil di Eropa, sebab menurutnya di sana sangat banyak turnamen, yang sangat berkelas. “Jika Sean ingin menjadi pecatur hebat, ia seharusnya banyak mengikuti turnamen di laur negeri. Sebab lawan-lawan sudah pasti yang jauh lebih hebat dari pada dia. Di sana dia akan diasah dan sudah pasti bakal menambah jam terbangnya,” tegas Eka.
Dalam kejuaraan catur itu, pecatur Vietnam GM Nguyen Anh Dung menempati posisi kedua dengan 7 angka, dan pecatur Belanda GM Sergei Tiviakov di posisi ketiga dengan torehan 6,5 poin. Posisi berikutnya ditempati empat pecatur dengan poin sama, yakni IM Farid Firmansyah dan IM Irene Sukandar. (Jordan)