Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

4 Atlet Papua Merasa Tidak Dihargai

Kamis, 04 Juni 2015

Share this history on :
EMPAT atlet hoki yang ikut memperkuat Indonesia di ajang SEA Games XXVIII/2015, Singapura merasa dianak tirikan oleh KONIDA Papua. Keempat atlet itu adalah Yuliana Mansoben, Kristina Rumbiak, Septina Bisay, dan Ester Ampnir.

Menurut Ester yang memperkuat tim hoki Indonesia sebelumnya di SEA Games Myanmar 2013 lalu, KONIDA Papua pilih kasih. Baik itu dari segi perhatiaan maupun dalam bidang kesejahteraan atlet. “Kami merasa sebagai anak tiri, sebab KONI Papua lebih memperhatikan atlet lainya, ketimbang kami berempat,” kata Ester kepada olahragaonline.com.

Ester menambahkan dari segi uang saku kami tidak mendapatkan hak sama seperti atlet Papua lainnya. “Kami hanya dijanjikan awal Desember, tapi tak ada realisasinya hingga sekarang. Sementara atlet Papua lainnya sudah cair mulai Januari lalu,” kata Ester.
Jika, kondisi seperti ini terus berlangsung, kata Ester, Papua tidak bakal sukses di PON XVIII Jabar 2016 mendatang. Yang lebih menyakitkan menurut Ester sejak kegiatan pelatda di daerah Papua kami tak pernah disambangi (dilihat). “Padahal atlet Papua lainnya yang ikut membela Merah-Putih di SEA Games mendapat perhatian yang lebih,” tandas wanita yang bercita-cita menjadi PNS di Papua itu.

Menyikapi situasi sepeti ini Menejer Indonesia Yotam Wakum mengatakan sangat miris melihat para atletnya yang justru dianggap sebelah mata oleh KONI Papua. “Mereka bertanding atas nama bangsa. Namun kurangnya ujud perhatian dari daerah asal (Papua). Seharusnya Papua bangga adanya atlet yang memperkuat Timnas Hoki,” kata Yotam kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/6/2015).

Jika kondisi terus berlangsung seperti ini. Dia tidak yakin olahraga Papua akan berkembang dan mencapai prestasi yang diharapkan. “Rasanya bukan di cabang hoki yang mengalami hal seperti ini. Hampir di semua cabor. Kondisinya kurangnya perhatian dari KONI Papua. Kami khawatir jika kondisi seperti terus berlangsung. Harapan masyarakat Papua untuk sukses di PON Jabar bisa gagal total,” kata Yotam yang dalam Pilkada Biak lalu gagal menjadi Bupati Biak.

“Kami sebenarnya tidak tau pasti apa yang terjadi dengan KONI Papua. Kami meminta pengurus KONI Papua menjelaskan kepada kami secara trasparan, kepada kami Terutama masalah keungan,” kata pria yang bakal maju lagi dalam Pilkada Sokore Desember 2015 mendatang.

Menurutnya KONI Papua segera berbenah jika ingin sukses meraih target di lima besar di PON 2016 mendatang. “Jangan ada lagi pilih kasih bagi atlet Papua, bagaimana pun mereka pejuang bangsa. Jadi mereka juga harus dihargai,” tambah mantan atlet wushu ini. (Jordan)
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...