Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Kemenpora Gelar Diskusi Pemuda

Jumat, 23 Oktober 2015

Share this history on :
b>UNTUK menciptakan pemuda yang mandiri agar bisa menjadi cermin untuk menciptakan kemandirian bangsa adalah salah satu tugas Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Untuk bisa menjalankan tugas tersebut, Hari Kamis (22/10) sore digelar diskusi kepemudaan dengan tema "Kemandirian Pemuda Merupakan Kemandirian Bangsa" di Media Center, Kemenpora, Jakarta.

Diskusi ini diselenggarakan oleh Bagian Humas Kemenpora ini menghadirkan beberapa nara sumber diantaranya yakni, Asisten Deputi Bidang Peningkatan Sumber Daya Pemuda Imam Gunawan, Asisten Deputi Tenaga Kepemudaan Hamka Hendra Noer, Kepala Biro Hukum, Humas dan Kepegawaian Djunaedi, Kepala Bagian Humas Samsudin, Vice President Head of Golife Dayu Permata dan Jurnalis Harian Kompas Hamzirwan.

Asisten Deputi Bidang Peningkatan Sumber Daya Pemuda Imam Gunawan menyampaikan masalah kemandirian bangsa kita tidak lepas dari kebijakan kemandirian pemuda. Pemuda suatu saat pasti akan menjadi pelaku utama untuk kemajuan dan kemandirian bangsa ini.

"Kemandirian itu sebuah nilai karakter bagi pemuda dalam menggali potensinyaa sendiri. Kemampuan yang statis bukan yaang dinamis. Bicara kemandirian kita juga harus bicara daya saing. Ketika kita bicara Pemberdayaan Permuda, kunci utamanya adalah Kemandirian. Pemuda harus memiliki kemampuan minimal untuk menjadi mandiri," kata Imam.

Menurut Hamka Noer bicara kepemudaan sangat berbeda dengan keolahragaan, baginya pemuda punya ukuran kualitatif yang menurutnya jauh lebih mengurus pemuda di bandingkan dengan olahraga. "Menurut saya mengurus pemuda jauh lebih sulit dibandingkan olahraga, bahkan hampir di semua kementerian juga membicarakan masalah kemandirian pemuda. Itulah pentingnya peran pemuda dalam dinamika kebangsaan. Kita saat ini mendorong pemuda untuk terjun di dalam dunia Enterprenuer untuk menghadapi Asean Comunity. Kita minimal harus memiliki 2 persen pemuda yang bergerak di dalam dunia usaha," kata Hamka.

Sementara Vice President Head of Go Life Dayu Permata mengaku senang bisa bicara dan saling tukar pengetahuan dalam diskusi ini. Perempuan yang saat ini ikut mengembangkan dunia usaha Go Life menceritakan bahwa usaha transportasi Go Jek sendiri sebenarnya sudah ada pada akhir tahun 2010. Hanya ketika memiliki aplikasi pada handphone di akhir tahun 2014, nama Go Jek semakin banyak di kenal orang.

"Dalam usaha ini kami memang banyak melibatkan peran anak muda yang kita nilai masih memiliki semangat dalam bekerja, bahkan ada salah satu karyawan kami yang usianya akan 17 tahun. Menurut saya kemandirian pemuda perlu kepanjangan tangan dari pemerintah khususnya Kemenpora selaku kementerian yang menaungi pemuda. Harus ada terobosan-terobosan yang dilakukan pemerintah untuk memberikan wadah bagi pemuda," kata Dayu. (OL)
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...