Setelah takluk dari Tzu Ying, Febe tiba-tiba berkata kepada awak media, “Ini merupakan Indonesia Open terakhir bagi saya.” Lebih lanjut, Febe akhirnya menjelaskan bahwa ia sudah merasa cukup berkarir di dunia bulutangkis. Pemain kelahiran Boyolali 26 silam itu telah berkiprah di dunia tepok bulu sejak berusia tujuh tahun.
“Sebenarnya dari dua tahun lalu sudah mau berhenti. Namun, klub masih sangat mendukung karir saya,” imbuh Febe. Tahun lalu, Febe masih terpacu dalam mengumpulkan poin untuk mengikuti Kejuaraan Dunia 2015 di Jakarta. Namun, kini ia sudah kehilangan motivasi setelah gagal lolos ke Olimpiade 2016 Rio.
“Sekarang sudah tidak ada yang saya kejar lagi,” tukas Febe. “Mau ke SEA Games atau Asian Games juga sulit karena saya berada di luar pelatnas,” tambahnya. Akan tetapi, Febe mengaku tidak sakit hati gagal berangkat ke Olimpiade. Ia mengatakan bahwa penilaian kali ini lebih adil dibanding empat tahun lalu.
Di Olimpiade 2012 London lalu, PBSI lebih memilih Adriyanti Firdasari. Sedangkan, tahun ini Lindaweni Fanetri yang terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang multi event itu. “Saya menerima keputusan ini. Saya dan Lindaweni hanya terpaut sedikit di peringkat dunia. Sedangkan, empat tahun lalu saya tidak terplih tanpa alasan yang jelas,” ucapnya.
Febe belum bisa memberi kepastian bagaimana kehidupan dia selanjutnya. Kendati begitu, ia tak mengelak jika nantinya akan tetap berkiprah di dunia bulutangkis. “Kalau melatih, tentu saya tertarik. Sangat senang bisa membantu klub saya, PB Djarum sebagai pelatih. Namun, kita lihat saja bagaimana nantinya,” kata juara Australia Open 2009 itu.
Setelah kegagalan di Istora ini, Febe mengaku belum memiliki agenda turnamen ke depan.
“Saat ini mau istirahat dulu. Sebab itu, saya matian-matian berjuang di pertandingan tadi. Sayangnya belum berhasil,” pungkas pengagum Susy Susanti itu . Ia menambahkan kalau pun berhenti, tidak bisa langsung total begitu saja. Harus secara bertahap. Jordan