Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Praven/Debby Tersingkir Lebih Awal

Rabu, 01 Juni 2016

Share this history on :
GAGAL dan kembali gagal itulah Ganda campuran andalan Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto. Kali ini mereka harus mengakui keunggulan pasangan Tiongkok Lu Kai/Huang Yaqiong. Duo Praveen/Debby menyerah kepada dari duo Tiongkok ini dua game langsung 15-21 dan 10-21 dalam laga babak pertama BCA Indonesia Open Premier Super Series 2016 yang di helat di Istora Senayan, Jakarta hari Selasa (31/05).

Praven/Debby yang menjadi unggulan delapan itu dibuat tak berdaya di game pertama. Banyaknya kesalahan sendiri dan tekanan serangan dari pasangan Tiongkok membuat Praveen/ Debby tidak mampu berbuat banyak. Permainan dikendalikan sepenuhnya oleh Lu/Huang pada game ini. Pasangan Tiongkok pun berhasil mengamankan game pertama dengan skor 21-15.

Kendati didukung dengan riuh penonton bagi Praveen/Debby tidak mampu mengangkat mereka dari tekanan pasangan Tiongkok di game kedua. Debby yang biasanya lihai di depan net kali ini dibuat tak berdaya dengan permainan placing dan block ciamik yang diperagakan oleh Huang Yaqiong.

Faktor akurasi pukulan buruk, kesalahan demi kesalahan ditambah pertahanan yang mudah di tembus memaksa juara All England 2016 yang sekaligus unggulan kedelapan ini menyerah di tangan pasangan Tiongkok di game kedua ini dengan skor telak 10-21.

"Kita menyesal ya penonton di dalam tadi sudah mensupport kita seperti itu tapi kita mainnya sangat gak maksimal," komentar Praveen seusai pertandingan. "Kami tadi banyak melakukan kesalahan sendiri. Dari awal kami sudah tertekan sampai akhir pertandingan juga gak bisa keluar dari tekanan," imbuhnya.

"Kami juga sering bertemu, dan sering menang kalah, tapi pada pertandingan kali ini lawan seperti mendikte pola permainan kami," tutup Debby. Usai juara All England 2016 lalu pasangan ini kerab kalah dari pasangan yang jauh peringkatnya. Jika ingin sukses meraih medali di Olimpiade Rio yang tinggal beberapa bulan lagi, mereka harus evaluasi diri. Ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) PB PBSI. Bila tidak hanya akan menjadi pengembira di ajang pentas olahraga dunia di Rio de Jenero, Brazil nanti.

Selanjutnya pasangan Indonesia itu akan bersiap menghadapi turnamen di Australia Open 2016 sebagai pemanasan jelang Olimpiade Rio. Turnamen ini tak banyak member arti bagi mereka, kendati pun juara di Negeri Kangguru itu. Pasalnya even ini terhitung grade dua, bukan ajang yang lebih bergenggsi seperti Indonesia Open, China Open, Korea Open, dan Malaysia Open. Raf

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...