Bertarung di Sydney Olympic Park Sports Centre, Sydney hari ini (Sabtu, 11/06), Praveen/Debby harus mengakui ketangguhan duet Zheng/Chen dalam laga tiga game 21-19, 11-21 dan 16-21.
Game pertama dimulai, Praveen/Debby mampu mengungguli duet Tiongkok meraih poin. Bahkan Praveen/Debby memberi jarak yang cukup jauh dengan unggul 8-2. Setelahnya, Jordan/Debby terus memimpin meski Zheng/Chen terus berusaha mengejar poin mereka.
Namun di game kedua, permainan tak berhasil dikuasai Praveen/Debby, justru permainan mereka bisa dibaca lawan. Game kedua, Jordan/Debby mengaku banyak tertekan lawan dan melakukan kesalahan sendiri. Jordan/Debby terus berada di bawah dominasi Zheng/Chen.
“Tadi ada beberapa poin yang banyak mati sendiri. Tadi juga pas udah ketinggalan di game kedua, Jordan agak turun konsentrasinya,” kata Debby siang ini dari Sydney, lewat situs resmi bulutangkis.
“Sebenernya di awal kami sudah bener mainnya. Tapi mereka ngapalin permainan kami, terus kami kebawa buat mengangkat bola terus. Jadinya kami tertekan. Mereka ulet di lapangan,” Jordan menimpali.
Debby menambahkan, permainan agresif Zheng/Chen membuat konsentrasi mereka sempat terganggu. Banyak melakukan kesalahan sendiri menjadi faktor utama penghambat kemenangan ganda campuran nomor dua Indonesia ini ke final.
“Mereka mainnya agresif. Sementara kami malah jadi kendor nggak jelas, jadi ketinggalan. Di game ketiga kami mau coba naikin lagi konsentrasinya. Tapi kurang bisa dan melakukan kesalahan sendiri yang tidak perlu,” ungkap Debby.
Akhirnya, Tiongkok memastikan gelar juara di nomor ganda campuran. Duet Zheng/Chen bertemu dengan rekannya dari Tiongkok, Lu Kai/Huang Yaqiong. Duet Lu/Huang lebih dulu merebut tiket final dengan mengalahkan ganda Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dua game langsung 21-15 dan 21-12. Raf