Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Dirdja:Eko Masih Berpeluang Tampil di Olimpiade 2020

Rabu, 10 Agustus 2016

Share this history on :
SUKSES Eko Yuli raih tiga medali di ajang olimpiade beruntun tiga kali, yakni perunggu Olimpiade 2008, Olimpiade 2012, dan perak Olimpiade Rio 2016. Namun itu belum cukup bagi Eko. Kini ia memburu medali emas di Olimpiade 2020 Tokyo.

Menurut pelatih nasional angkat besi, Dirdja Wihardja, Eko masih berpeluang berlaga empat tahun lagi karena banyak lifter-lifter terbaik dunia yang juara di usia mereka ketika menginjak 33 tahun.

Dirdja mengambil contoh, peraih medali emas kelas 62 kg di Olimpiade tahun ini, Oscar Albeiro Figueroa, yang saat ini berusia 33 tahun. Sementara jika benar tampil di Olimpiade Tokyo pada 2020, Eko 'baru' akan berusia 31 tahun. Itu artinya kesempatan Eko untuk berkompetitif masih berpeluang besar.

Hanya saja, kata Dirdja, akan ada perbedaan dalam program latihan di usia tersebut. "Bisa, di Olimpiade angkat besi banyak juara yang usia 33 tahun ke atas. Tapi penanganan Eko berbeda programnya dengan waktu Eko berusia 25 tahun," Dirdja menjelaskan seperti yang dikutip dari detikSport.

"Misalnya program Eko beban hariannya dengan tiga jenis latihan harus 20 ton. Besoknya 7 ton. Nah, program ini berbeda jika diterapkan dengan Sri Wahyuni yang mungkin bisa setiap hari dengan 20 ton, misalnya. karena usia dia masih 21 tahun, belum mencapai golden age," tambahnya.

Namun dukungan latihan program yang diberikan pelatih tak akan berlangsung baik jika pemerintah tidak memberi support. Artinya harus ada pelatnas jangka panjang dan jangan sampai terputus. "Dukungan pemerintah harus jalanlah. Jangan nama saja cabor prioritas tapi kenyataannya enggak ada beda," cetus dia.

Eko Yuli sudah mengharumkan nama Indonesia di tiga Olimpiade berbeda. Pada dua Olimpiade pertamanya, yakni di Beijing 2008 dan London 2012, dia mempersembahkan perunggu. Sementara di Rio de Janeiro tahun ini dia meraih perak. Lifter asal Lampung itu mengaku tak puas dengan dengan capaiannya di Rio karena dia berharap dapat emas tahun ini.


Lifter-lifter Indonesia masih mencari medali emas perdananya di Olimpiade. Pertama berpartisipasi di cabang olahraga tersebut pada tahun 2000, sejauh ini angkat besi telah meraih lima perak dan lima perunggu. Buat Indonesia, angkat besi menjadi cabang olahraga tersukses kedua setelah bulutangkis.

Medali perak pertama diberikan oleh Raema Lisa Rumbewas di Olimpiade Sydned 2000 di kelas 48 kg putri. Di tahun dan kelas yang sama, medali perunggu juga diperoleh Sri Indriyani, berikutnya lifter Winarni binti Slamet meraih medali perunggu di kelas 53 kg.

Setelah itu, angkat besi konsisten menyumbangkan medali untuk Indonesia hingga Olimpiade 2016. Di Olimpiade tahun ini, lifter Sri Wahyuni menjadi penyumbang medali pertama untuk Indonesia di kelas 48 kg dengan catatan total angkatan 192 kg. Sementara Eko merebut medali yang sama di kelas 62 kg lewat total angkatan 312 kg. Raf
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...