Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Nurfitriyana:Atlet Panahan Harus Siap

Sabtu, 06 Agustus 2016

Share this history on :
BANYAK halangan dalam menghadapi multi even sekelas Olimpiade. Selain kesiapan mental dan fisik wajib dipunya atlet untuk bersaing di Olimpiade. Selain itu, mereka juga harus siap mengalahkan banyak godaan.

Hal itu ditegaskan legenda panah Indonesia, Nurfitriyana Saiman. Mental adalah hal pertama yang harus disiapkan atlet karena setibanya di negara tuan rumah Olimpiade mereka akan langsung terkungkung di satu tempat (wisma atlet). Berada di negeri orang dan tetap harus mematuhi perintah pelatih bukan hal yang menyenangkan.

“Rasa bosan pun akan cepat datang menghampiri atlet. Dari kondisi itulah kemudian muncul godaan untuk keluar dari wisma atlet dan pergi menjelajah kota tuan rumah. Salah satu godaan terberatnya ya yang diperintahkan pelatih harus dijalankan, padahal hati pengennya jalan-jalan," kata wanita yang akrab disapa Yana ini saat ditemui di lapangan Panahan, Senayan, Jumat (5/8/2016).

Dalam kondisi seperti inilah pelatih dituntut untuk menciptakan suasana latihan yang menyenangkan. Meski tetap pada profesionalisme dan menjaga disiplin, pelatih harus bisa bersikap luwes mensiasati keadaan dan kemungkinan atlet merasa jenuh.

Menurut Pegawai Bank DKI ini, pada zamannya godaan seperti itu cukup besar. Beruntung, pelatih mereka Donald Pandiangan, yang dinilainya cukup pengertian dan berpengalaman.

"Artinya latihan di sana pun dibagi-bagi. Misalnya warming up itu harus setiap pagi. Sorenya jalan-jalan tetapi tetap dikontrol oleh pelatih. Besoknya pola latihan diubah lagi, sorenya warming up, paginya istirahat," Yana menceritakan.

Yana berharap godaan seperti yang dialaminya saat berlaga di Olimpiade Seoul 1988 bisa diatasi oleh atlet Indonesia saat ini, khususnya cabor panahan. Wanita 54 tahun ini pun menilai atlet panahan Indonesia sekarang lebih bisa menguasai diri.

Indonesia menurunkan empat atlet di cabang panahan pada Olimpiade 2016 ini. Mereka adalah Ika Yuliana Rochmawati,Riau Ega Agatha Salsabila, Muhamad Hanif Wijaya, dan Hendra Purnama. "Tapi saya lihat atlet sekarang itu bisa menguasai sendiri. Khususnya tim putra mereka sepertinya sadar diri. Makanya mudah-mudahan mereka bisa memberikan yang terbaik," terangnya. Raf
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...