Datangkan Atlet Rusia, Untuk Bangkitkan Sambo di Indonesia

SATU dekade lamanya olahraga beladiri Sambo mati suri, nyaris tak terdengar keberadaannya. Olahraga ini hadir di Indonesia tahun 2006, Sambo yang merupakan perpaduan sejumlah olahraga beladiri namun lebih dominan judo ini kini mencoba bangkit dari tidurnya.

Kini, Pengurus Besar Persatuan Sambo Indonesia (PB.Persambi) pun tak main-main. Mereka mendatangkan seorang jawara asal Rusia, Dimitri Maximov. Pria berperawakan besar yang sehari-harinya adalah Direktur Teknik FIAS, organisasi Sambo internasional, pada Selasa, (11/10) bertempat di MMA Arena, Kebayoran Baru Jakarta, melakukan pelatihan singkiat.

Disaksikan mantan judoka nasional, Kreshna Bayu, Dimitri begitu mahir dan cekatan mempergakan berbagai macam gerakan Sambo. Dimitri pun beberapa kali harus mempraktekan gerakan kepada para atlet Sambo binaan Kreshna Bayu.

Kedatangan Dimitri selama dua hari di Jakarta seperti dijelaskan Kreshna Bayu adalah untuk memberikan teknik-teknik dasar Sambo. Menurut Kreshna Bayu, Sambo ini sesungguhnya lebih dominan ke judo karena semua teknik-teknik dasar bantingan judo dipakai di Sambo.

”Saya berharap, perkembangan Sambo ke depan akan lebih baik karena potensinya di Indonesia sangat besar. Meski sempat tenggelam, Sambo kini sudah memiliki 17 Pengurus Provinsi (Pengprov) dan saya yakin akan menyebar ke seluruh Indonesia,”kata Kreshna Bayu yang juga Komite Atlet di KOI itu.

Menurutnya, Sambo sudah dimainkan di Asian Games 2018 sehingga ini merupakan kesempatan bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk unjuk kemampuan. Dan Kreshna Bayu pun optimis di Asian Games 2018, Sambo Indonesia bisa menyumbang medali.

Mantan Jawara judo Asia ini menambahkan, fakta membuktikan beberapa waktu lalu, tim Sambo Indonesia berlaga di kejuaraan internasional di Korsel dan hasilnya cukup membanggakan, 1 medali emas, 2 perak dan 2 perunggu.
Rencananya, Persambi akan menggelar Kejurnas di Lokasari, Jakarta. Dari kejurnas inilah Persambi akan melihat sampai sejauh mana perkembangan Sambo sesungguhnya. Kejurnas ini juga menjadi cikal bakal pembentukan atlet elit untuk diusulkan masuk program PRIMA. Jordan