Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Pemain PPLP Sumut Korban Pemukulan Wasit

Selasa, 08 November 2016

Share this history on :
CATATAN buruk kembali menghiasi dunia sepakboal Indonesia. Ironisnya adalah justru perangkat pertandingan, yakni wasit ikut terlibat dalam penganiayaan pemain di lapangan. Seharusnya sang wasit jadi pengadil di lapangan, malah justru menjadi biang keributan.

Kali ini, aksi pemukulan kembali terjadi, yang diduga dilakukan seorang wasit terhadap pemain, pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) sepakbola antar PPLP/PPLPD/SKO 2016, berlangsung di Ambon, Maluku.

Hal tersebut terjadi pada pertandingan perempat final yang mempertemukan tim PPLP Sumatera Utara (Sumut) berhadapan dengan Bogor di Stadion Mandala Remaja, Karang Panjang, Ambon, Senin (7/11/2016) pagi yang dipimpin oleh wasit Anton Sarimolle.

Laga kedua tim sendiri, sejak awal memang sudah berlangsung alot. Saat Sumut sudah unggul 1-0 menit 15 melalui gol yang diciptakan Dendri Perdana Putra. Usai gol, permainan pun semakin berjalan keras. Insiden bermula pada menit 75.

Pergerakan pemain Bogor Ramdani Tawainella yang sempat berhasil melewati beberapa pemain Sumut, terpaksa dilanggar Adek Ramadhan. Seyogyanya pelanggaran terjadi di luar kotak penalti, namun, wasit Anton Sarimolle langsung menunjuk titik putih.

Keputusan tersebut lantas mendapat protes keras dari para pemain Sumut. Menurut pengakuan manejer tim Sumut, Pesta P Lumbangaol, Ramdani sebenarnya dilanggar di luar kotak pinalti, namun dirinya menjatuhkan badan ke dalam kotak. Tapi, protes tersebut tidak mengubah keputusan wasit Anton Sarimolle.

Pada saat pemain Bogor bersiap mengeksekusi pinalti, tiba-tiba tensi kembali memanas, ketika para pemain dan official Sumut masuk ke dalam lapangan, yang kemudian diikuti sebagian pemain.

“Kita seharusnya mendapat dua tendangan Penalti, karena handsball pemain lawan di dalam kotak penalti. Wasit tidak memberikan hadiah penalti. Tapi keputusan blunder dari wasit terlihat, saat menunjuk titik putih bagi tim Bogor. Padahal pelanggaran terjadi di luar kotak 16. Ini tentu menyulut emosi pemain kita. Pemukulan tersebut wasit lah yang memulai. Kalau bagus kepemimpinan wasit, kericuhan pasti tidak akan terjadi. Karena pertandingan sebelumnya juga aman-aman saja,” jelasnya.

Melihat protes tersebut, beberapa penonton pun terpancing masuk ke tengah lapangan mengejar seluruh pemain Sumut. Ada beberapa penonton yang diduga turut melakukan pemukulan terhadap pemain Sumut.
“Saya lihat pemain kami ada yang dipukul dan ditendang sama penonton. Kami sangat kecewa melihat sikap dari penonton. Ini juga menandakan ketidaksiapan dan kesepelean dari pihak keamanan pertandingan,” jelasnya.

Padahal, sebelum laga dimulai pihaknya meminta Pengawas Pertandingan (PP) untuk memperketat keamanan. Hal itu ditiadakan saja. Saat situasi ricuh, salah satu striker Sumut Wahyu Darma mendapat perawatan dari tim medis, kemudian dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini, karena dari awal kita sudah memperingatkan kepada panitia untuk menerjunkan kepolisian. Pada semifinal nanti, kita meminta agar pertandingan dipindahkan,” ucap Pesta.

Setelah pertandingan terhenti, Pengawas Pertandingan JE Kailuhu memanggil kedua manajer tim guna meredakan ketegangan. Usai situasi normal, permainan kemudian dilanjutkan.

Eksekusi pinalti tetap diberikan kepada pemain Bogor, namun lagi-lagi gagal menembus jala gawang Sumut yang dijaga Rifki S Sabillah. Kedudukan 1-0 untuk keunggulan Sumut tetap bertahan hingga pertandingan berakhir. Sementara itu, pada saat pertandingan mendekati akhir, sejumlah personil Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease tiba di Stadion Mandala Remaja, menciduk dua penonton yang diduga turut terlibat memukul pemain Sumut.

Di partai semifinal yang berlangsung, Selasa (8/11/2016) pagi, Sumut sudah ditunggu Jawa Tengah yang sebelumnya menang atas Papua dengan skor 3-1. Menghadapi tim kuat Jateng, Safei Filly mengaku kehilangan satu strikernya di laga nanti. Maka, dirinya sudah menyusun strategi berbeda, termasuk dengan mendorong satu gelandang sebagai second striker.

“Bagi Sumut kehilangan Wahyu tentu kita praktis hanya punya satu striker saja. Kita kemungkinan terapkan formasi 3-5-2. Tapi, Sumut juga punya pengganti yang tidak kalah jauh dari Wahyu. Saya selalu intruksikan anak – anak bermain fight dimana pun dan siapapun lawannya. Target kita di kejurnas kali ini adalah juara,” terang Filly. Jordan

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...