Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

PB JI Optimis Raih Emas di AG 2018

Selasa, 30 Mei 2017

Share this history on :
SUKSES meraih satu emas, empat perak, dan satu perunggu di Kejuaraan dunia ju-jitsu di Filipina April lalu. Yang diikuti sebanyak 61 negara membuat Pengurus Besar Ju-jitsu Indonesia (PB JI), kian optimis menatap Asian Games (AG) 2018 Jakarta-Palembang.

Ke-61 negara itu yang datangnya dari belahan Benua Amerika, Eropa, dan Asia merupakan para juara-juara ju-jitsu dunia. Menurut Laksamana Madya TNI Dr. Desi Albert Mamahit, M.Sc, selaku Ketua Umum Pengurus Besar Ju-jitsu Indonesia. Bahwa pihaknya merasa optimis ju-jitsu sanggup menyumbang medali emas di ajang multi even sekelas Asia itu.

“Apa yang kita peroleh di kejuaraan di Filipina itu merupakan gambaran kekuatan ju-jitsu di dunia. Hasil itu membuat kami semakin optimis untuk meraih emas di AG 2018 mendatang,” kata Mamahit kepada olahragaonline.com.

Menurut Mamahit, target kita semula satu emas di AG 2018 mendatang. Namun dengan presatsi yang membanggakan itu, saya malah berani pasang target bahwa kita mempunyai peluang lebih dari satu emas.

Asumsinya, menurut pria Lulusan Akabri 1984 ini, bahwa satu emas kita pertahankan. Lalu, dari empat perak itu kita genjot agar minimal kita dapat tambahan satu emas lagi. Sedangkan peraih perunggu kita upayakan agar mampu meraih perak.

“Untuk meningkat kemampuan para atlet. Kami sudah menggagendakan ada tiga kejurnas di 2017 ini. Yakni Juni-Juli Kejurnas di Batam, Agustus di Jakarta, dan terakhir di Jatim sekitar September-Oktober,” tambah pria yang pernah menggeluti beladiri Pencak Silat, Karate, dan Taekwondo itu.

Mamahit menambahkan kegiatan itu adalah bagian dari upaya untuk menambah jam terbang para atletnya. “Selain agenda itu kami juga akan berusaha agar atlet yang masuk pelatnas itu melakukan try-out untuk menjajal kemampuan dengan atlet mancanegara. Ya selama ini kami memang swadaya. Tapi kedepannya jujur kami sangat membutuhkan sponsor, apakah itu pihak swasta maupun dari pemerintah melalui Kemenpora yang disalurkan lewat Satlak Prima,” tegas pria berdarah Manado ini.

Apalagi bagi atlet ju-jitsu mereka mendapat konsumsi makanan yang bergizi, disamping suplemen vitamin. “Untuk satu orang atlet diperkirakan dalam setahun dapat mencapai anggaran sekitar Rp 100 Juta. Jadi kami benar-benar butuh biaya besar. Sehingga kami sangat membutuhkan sponsor,” harap Mamahit.

Selain itu, menurut Mamahit PB JI juga kini tengah berjuang agar para pelatih dan wasit bisa mendapat ilmu yang lebih luas lagi. Tentunya kita harus rajin menggirimkan mereka untuk mengikuti seminar dan talent schoting di mancanegara.

“Bagaimana pun perangkat pertandingan seperti pelatih, wasit, dan juri perlu ditingkatkan kemampuan mereka. Sehingga dalam memimpin pertandingan mereka menggetahui aturan-aturan yang berlaku. Dan mereka bisa berlaku adil dan tegas,” imbuh pria Pangkat Bintang Tiga ini. Jordan
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...