Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Rudi:Sosok Subagja Kita Butuhkan Bagi Pembinaan Usia Muda

Senin, 29 Januari 2018

Share this history on :
GAGALNYA sepakbola Indonesia untuk tingkat senior, tidak terlepas dari sistem pembinaan dari jenjang junior ke tingkat senior. Sehingga terpuruknya prestasi sepakbola Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini sesungguhnya lebih dikarenakan belum maksimalnya PSSI dalam menggarap pembinaan sepakbola usia muda. Padahal pembinaan usia muda merupakan pondasi awal menuju lahirnya pemain-pemain berbakat yang kemudian diproyeksikan ke timnas.

Demikian disampaikan mantan pemain timnas Indonesia era 1980-an Rudy William Keltjes saat menyaksikan laga ujicoba antara tim PPLM melawan Persita Tangerang di Stadion Benteng, Tangerang, Banten, Sabtu, (27/1). Menurut Rudy, jika pembinaan usia muda tak digarap maka sampai kapan pun sepakbola Indonesia sulit mencapai prestasi puncak minimal menjadi macan Asia seperti di era 1950-an hingga 1970-an.

”Sebetulnya di Indonesia ini ada pejuang-pejuang yang tanpa pamrih mau mengorbankan dirinya untuk membina pemain usia muda,”kata Rudy sembari menyebut nama Subagja Suihan. Subagja yang kini menjabat Ketua Badan Liga Sepabola Pelajar Indonesia (BLISPI) Pusat itu di mata Rudy Keltjes, merupakan sosok yang sangat paham pembinaan usia muda.

”Nah semestinya PSSI harus merangkul orang-orang seperti Subagja. Dedikasinya terhadap pembinaan usia muda sudah terbukti mampu membuahkan hasil. Sejumlah pemain timnas kini baik yang di U-23, 21 maupun 19 dan bahkan U-16 adalah hasil binaan Subagja,”papar pria berdarah Ambon tapi dibesarkan di Surabaya, Jatim itu. Rudy yang pernah membela Mitra Surabaya di era Galatama dan Persebaya (Perserikatan) itu lebih jauh mengatakan kalau kita mau serius dalam membina sepakbola federasi atau PSSI harus melihat siapa dan peran apa yang sudah di berikan untuk merah putih.

Tidak perlu banyak bicara tanpa hasil, tapi saat ini Indonesia butuh bukti untuk membangun sepakbola usia muda Timnas yang sekarang di bawah asuhan pelatih asing Luis Milla, bisa dikatakan belum memberikan prestasi, peningkatan dan hasil timnas indonesia belum menunjukan nilai positif, hal ini harus segera di evaluasi.

Mantan Niac Mitra ini mengatakan bahwa melalui pembinaan usia muda adalah salah satu cara yang tepat, untuk mencapai target di tahun tahun selanjutnya, agar bisa bersaing dengan negara lain. Apa yang telah dilakukan oleh Subagja seperti diakui Rudy, sebagai bukti bahwa di Indonesia ini masih ada sosok yang mau berjuang demi merah putih.

”Kedepannya, saya yakin orang seperti Subagja adalah orang yg berani berkorban dan berjuang demi sepakbola, Subagja sudah membuktikan dengan melahirkan pemain profesional sekaligus menjadi kapten di timnas Indonesia, contoh seperti Firman Utina dan Egy Maulana Vikri. Selain aktif juga menjadi salah satu ketua BLISPI, Subagja juga menjadi kepercayaan dalam membina kompetisi dan pengembangan Sepakbola di Kemenpora

”Salut dan bangga bisa melihat kiprah Subagja selama ini, orang tidak sombong dan mau berdiskusi dengan siapapun, baik di kalangan bawah dan kalangan atas sekalipun, beliau adalah orang baik dan harus di jaga, karena beliau adalah konseptor dan aset pembinaan sepakbola Indonesia, tambah Rudi Keltjes.

Sederet program pembentukan timnas pelajar sudah menjadi agenda rutinitas tiap tahun baik di tingkat nasional maupun Internasional, termasuk kejuaraan pelajar Asia. Kondisi ini membuat Rudy Keltjes optimis masih banyak bakat muda lahir dari program BLISPI nantinya. Beberapa hari lalu digelar Coaching Clinik dan Coaching coah bersama Indra Sjafrie. Jordan
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...