Diikuti oleh 46 klub sepak bola yang terbagi pada dua kategori yaitu, U-9 dan U-11. Sesuai dengan komitmen IJL dimana pembinaan usia dini menjadi sebuah keharusan dalam mencetak bibit-bibit pemain muda yang dapat diandalkan pada masa mendatang.
Rezza Mahaputra Lubis selaku CEO IJL mengatakan hasil dari turnamen ini, akan kita bentuk sebuah tim tangguh yang nantinya kita persiapkan untuk mengikuti sebuah turnamen internasional di Bangkok. “Materinya tentu dari ajang IJML ini. Jadi bukan juaranya yang kita kirim, namun materi pemain yang kita saring guna pembentukan tim,” katanya di sela-sela pembukaan turnamen kepada awak media, Minggu (11/2).
“Proses mereka sampai mengantongi tiket ke IJL Mayapada 2018 pun harus melalui proses seleksi dan verifikasi sangat ketat. Dari rekam jejak tiap SSB, kesiapan manajemen-pelatih-orangtua sampai keterwakilan wilayah. Intinya kami ingin kompetisi musim ini punya kekuatan yang merata, atmosfer persaingan lebih ketat,” katanya.
“Hadirnya Mayapada Healthcare juga menjadi daya tarik tersendiri. Kami ingin mengucapkan terima kasih atas sumbangsi Mayapada Healthcare untuk pembinaan sepak bola usia dini di Indonesia Iewat sport science and exercise medicine yang akan mereka perkenalkan pada kompetisi tahun 2018 ini,” tambah Rezza.
Sementara itu Arif Lim yang menjabat sebagai Direktur Komersial Mayapada Health Care sangat mengapresiasi turnamen yang diselenggarakan oleh IJL selama tiga tahun belakangan ini dan berkomitmen akan terus mendukung pembinaan pemain-pemain usia dini.
"Kami mendukung penuh kegiatankegiatan positif yang dilaksanakan oleh Indonesia Junior League dan mendukung masa depan anak. bangsa yang berbakat di bidang olahraga sepakbola. Kami berharap dukungan pelayanan kesehatan baik dari fasilitas maupun tenaga kompetensi medis yang kami miliki, terutama oleh tim kedokteran dari sport & Exercise Medicine kami, dapat membantu persiapan fisik anak-anak tersebut khususnya U-9 dan U-11 yang akan berkompetisi di dalam dan luar negeri pada tahun 2018 ini," kata Arif. Jordan