Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

JAPFA & Percasi Kirim Pecatur Junior ke Kejuaraan Asia di Bangkok

Rabu, 31 Juli 2019

Share this history on :
UNTUK kesekian kalinya PT.JAPFA Comfeed Indonesia mendukung para atlet muda Indonesia bertanding ke luar negeri. Kali ini PT JAPFA Comfeed dan Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) bergandengan tangan untuk mengirimkan 11 atlet junior untuk berlaga pada ajang 4th Eastern Asia Youth Chess Championship di Bangkok, Thailand pada 1 hingga 10 Agustus 2019.

Pengiriman tim catur junior ke even ini sebagai salah satu bagian dari upaya meningkatkan prestasi para pecatur masa depan Indonesia. JAPFA dan Percasi pun berharap para atlet junior itu mampu menunjukkan prestasinya di kejuaraan yang menjadi barometer peta kekuatan catur di kawasan Asia ke depan.

Menurut Ketua PB Percasi Utut Adianto bahwa 11 pecatur muda yang berusia 8 hingga 17 tahun dikirim ke Bangkok dan akan bertarung dalam sembilan babak dengan pecatur Asia lainnya.

“Kita titipkan anak-anak ini untuk berjuang keras dalam ajang kejuaraan dunia di Bangkok. Semoga mereka bisa mengharumkan nama bangsa,” ujar Utut dalam acara pelepasan atlet catur di Hotel Century Park, Senayan, Selasa, (30/7).

Ke-11 atlet yang diberangkatkan itu yakni Daniel Hermawan (16), Nur Aini Rasyid (16), Nayaka Budhi Darma (13), Cecilia Natalie (14), Handaru Juan (12), Armenia Zendy (12), Arjuna Satria Pamungkas (10). Kemudian Aura Cahyati Alifan (10), Syahsyah Syakish Thirof (8), Elizabeth Christine (17), dan Gilbert Elroy Tarigan (16).

Mereka yang berangkat merupakan hasil seleksi dari berbagai kejuaraan baik regional maupun nasional. Namun rata-rata mereka adalah para juara nasional di Kejurnas catur di Banda Aceh.

“Pembinaan itu butuh waktu yang panjang, butuh pelatih yang hebat, dan klub yang kuat dan itu tidak cukup enam bulan. Dari hasil latihan kita bisa tahu, ini bisa ikut ke sini, ini ikut ke sini,” ujarnya.

Dalam kejuaraan ini, PB Percasi tidak membebankan atlet untuk bisa meraih medali emas. Namun yang paling penting adalah menyiapkan regenerasi pecatur di Indonesia.

Mereka akan bertanding di tiga nomor yakni Standar, Cepat, dan Kilat. Menurut dia, China dan Mongolia akan menjadi lawan terberat bagi atlet Indonesia. Meski begitu, PB Percasi optimistis Indonesia akan bisa berbicara banyak di ajang tersebut.

“Kita memang berharap dari 11 yang berangkat, bisa pulang membawa medali. Tapi sesungguhnya bukan itu target kita, namun suatu hari kualitas pemain terus maju dan menjaga estafet pecatur Indonesia,” katanya.

Sementara itu Director of Corporate Affairs JAPFA, Rachmat Indrajaya dalam siaran pers yang diterima wartawan menjelaskan komitmen JAPFA untuk mendorong atlet muda melenggang di turnamen internasional merupakan sebuah investasi kepada generasi penerus untuk melanjutkan langkah mengharumkan nama Indonesia melalui olahraga catur.

Rachmat Indrajaya melanjutkan pertandingan di Bangkok ini merupakan wadah bagi pecatur muda untuk mengasah kemampuannya dengan bertanding melawan pecatur internasional yang memiliki strategi dan pola permainan yang berbeda.

”Selain menaikkan elorating pertandingan internasional ini sekiranya dapat menambah ilmu catur mereka dan mengasah strategi mereka untuk mengambil langkah di depan papan catur,”tambah Rachmat.

Bagi JAPFA ini bukan kali pertama pecatur muda Indonesia berangkat ke pertandingan internasional. Sebelumnya JAPFA bersama Percasi mengirimkan pecatur muda Indonesia berkompetisi di ASEAN Age Chess Championships 2017 lalu di Pahang, Malaysia.

”Kesempatan demi kesempatan kami gunakan untuk mewujudkan regenerasi dan pembibitan atlet catur junior demi perkembangan catur Indonesia,”pungkas Rachmat.

Sudah hampir dua dekade JAPFA dan PB.Percasi telah bersinergi dalam menggali potensi pecatur muda. Di bawah naungan Departemen Social Investment, JAPFA bersama Percasi menjalankan komitmen JAPFA dalam mengembangkan catur Indonesia dengan mempertemukan pecatur junior dengan pecatur manca negara.

Prestasi tim junior Indonesia di kejuaraan Asia ini cukup menjanjikan, Pada tahun 2017 di Panjin, Cina, anak-anak junior ini mampu mendulang 6 medali emas Bahkan pada tahun 2018 di Shanghai, Cina, hasilnya lebih dasyat, 7 medali emas. Dari 7 medali emas itu, 2 emas dari Daniel Tobing (Standard dan rapid KU1, 2 emas Samantha Edithso (rapid dan blitz G12), 1 emas Christine Elizabeth (standard G16) , 1 emas Dita Karenza (standard G18) , 1 emas Daru Oktabuana (1 blit B16). Jordan
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...