Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Peluang Indonesia Semakin Berat, Setelah Tertinggal 0-2

Sabtu, 14 September 2019

Share this history on :
Semakin berat perjuangan tuan rumah Indonesia, sebab kini tertinggal dari Selandia Baru 0-2 di kejuaraan tenis beregu dunia Piala Davis Grup II Zona Asia Oceania. Setelah dua tunggal menyerah pada pertandingan hari pertama, Sabtu (14/9), di Centre Court Tennis Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta.

Di awali partai pertama, tunggal kedua, petenis muda M. Rifqi Fitriadi takluk dari Ajeet Rai yang jadi tunggal utama Selandia Baru dengan dua set langsung 6-7 (7/9), 3-6. Lalu tunggal utama Merah Putih David Agung Suanto juga tak berdaya di tangan tunggal kedua Selandia Baru, Rhett Purcell, lewat laga tiga set 6-3, 4-6, dan 0-6.

Apa yang dilakukan debutan Tim Davis Indonesia, M. Rifqi, nyaris memberikan kemenangan ketika sukses mematahkan servis Rai untuk memimpin 6-5 di set pertama. Namun sayang, pada posisi unggul permainan save justru ditampilkan pemain berusia 20 tahun itu. Ini menjadikan Rai yang memang ‘menang jam terbang’ dapat menyusul untuk balik merebut set pembuka ini memalui tie break.

Akibatnya, di set kedua Rifqi semakin tertinggal jauh karena Rai kembali menemukan rasa percaya dirinya yang nyaris hilang di set pertama. Set kedua pun Rifqi dibuat menyerah dengan skor 3-6.

Rifqi menyayangkan hasil akhirnya yang tak sesuai harapan. Dia mengakui jika kurang berani ambil risiko saat telah unggul dari lawan 6-5 pegang servis dan ketika tie break 6-2.

“Sejujurnya senang bisa main sebagai pembuka, cuma sayang pada saat habis nge-break 6-5. Tapi tak bisa ambil padahal pegang servis. Lalu ketika tie break juga sudah unggul 6-2, tapi saya gagal menuntaskan. Setelah itu saya kehilangan momentum dan sebeliknya lawan makin percaya diri,” ucap Rifqi usai laga. ”Saya telah melakukan kesalhan besar main save ketika unggul. Harusnya tak boleh seperti itu karena lawan tadi sebenarnya sudah tertekan,” katanya.

Sebaliknya Rai mengaku ada faktor keberuntungan ketika bisa menang di set pertama. “Kapten dari awal memberikan game plan dan saya coba mengikuti apa yang diarahkan. Di set pertama saya sempat tertinggal tapi bisa ambil kemenangan, itu menjadi keuntungan bagi saya,” tutur Rai. “Di set kedua, saya ambil momentum karena Rifqi banyak melakukan kesalahan sendiri. Saya coba main maksimal saja,” lanjutnya.

Di partai kedua, tunggal utama tuan rumah David Agung Susanto, juga sempat memberikan harapan kepada ribuan penonton yang hadir di tribun untuk bersorak riuh ketika berhasil menang mudah di set pertama 6-3 atas Purchell.

Sorak sorai penonton semakin bergemuruh ketika David terus memimpin di set pertama hingga kedudukan unggul 4-1. Tapi keunggulan itu sayangnya kembali gagal dipertahankan hingga Purchell berhasil menyamakan kedudukan 4-4 dan bahkan memenagi set ini dengan skor 4-6.

“Saya kehilangan fokus sesudah keunggulan dapat dikejar. Saya mencoba bangkit dan menemukan kembali ritme permainan rally, tapi keinginan itu gagal saya dapatkan. Sebaliknya lawan kian percaya diri dan sulit untuk saya mngejarnya,” aku David yang sangat kecewa akibat gagal menuntaskan keunggulannya untuk kemenangan Indonesia.

Melihat hasil ini, Kapten Tak Bermain Indonesia, Febi Widhianto, menuturkan kedua anak asuhnya telah bermain baik menghadapi petenis Selandia Baru yang punya peringkat jauh di atas. Hanya sayang, akibat ‘kurang jam terbang’ baik Rifqi dan David gagal menuntaskan keunggulan untuk berbuah kemenangan.

“Harus kita akui kematangan pemain didapat dari pertandingan, dan itu diperlihatkan dua tunggal Selandia Baru yang tak mudah menyerah di saat tertekan. Pada posisi itu mereka justru memberikan perlawanan hebat hingga akhirnya membuat pemain kita yang justru kedodoran,” kata Febi. “Kalau dari segi tehnik pemain kita tak kalah dari Selandia Baru, tapi bedanya mental bertanding mereka tetap gigih meski saat tertekan. Pemain Selandia Baru punya itu karena mereka sering banyak mengikuti turnamen internasional, sedang pemain kita terbatas,” tambah Febi.

Febi berharap pada hari kedua David Agung cs akan bangkit untuk berusaha memenangi tiga partai tersisa. “Kita segera rapat untuk menunjuk pasangan ganda yang akan turun. Yang jelas kita akan turunkan ganda terbaik kita, dan semoga kita bisa mengejar ketertinggalan 0-2 di hari pertama,” ucap Febi.

Pertarungan Indonesia kotra Selandia Baru akan berlanjut di hari kedua dengan menggelar tiga parati tersisa, yakni satu ganda dan dua nomor tunggal. Indonesia dituntut dapat menang di nomor ganda agar berlanjut menuntaskan dengan pertandingan dua nomor tunggal.

Indonesia menurunkan ganda Anthony Susanto/Ari Fahresi akan menghadapi Michael Venus/Marcus Daniell. Michael Venus merupakan petenis dengan peringkat tertingi di Davis Cup Grup II Zona Asia Oceania kali ini, yaitu duduk di peringkat 10 dunia untuk ganda. Venus merupakan finalis AS Terbuka 2019 dalam ganda campuran, berpasangan dengan Hao-ching Chan dari Taiwan.

Untuk partai ketiga nanti, di nomor ganda, menurut Febi bahwa ia akan menurunkan pasangan yang benar-benar siap bertanding. "Sesuai aturan satu jam sebelum pertandingan dua Tim berhak merubah susunan pemain. Kami akan mencoba menyiapkan ganda terbaik untuk mencuri poin guna memperkecil ketertinggalan," tegas Febi. Jordan
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...