PERAIH medali di PON Papua 2020, cabang olahraga layar, yang otomatis peringkat 1-2-3. Telah ditetap PB Porlasi menjadi atlet nasional. Dan bina, masuk program jangka panjang. Demikian ditegaskan Ketua PB Porlasi Laksama Muda TNI (Purn) Darwanto kepada wartawan usai menutup Kejurnas Pra PON Layar di Indonesia Nasional Sailing Centre (INSC) di Ancol, Jakut, Minggu (13/10/2019).
Menurut Darwanto bahwa mereka yang masuk dalam program tersebut kita persiapkan untuk proses jangka panjang. Sehingga kapan saja mereka bertanding sudah siap.
"Akan kita bina terus untuk multi even seperti SEA Games 2021 dan singke event kejuaraan internasional lain. Sehingga dalam multi ajang mereka harus mampu bersaing," tegas pria Lulusan Akabri 1984 ini.
Kebijakan yang kami lakukan, kata Dewanto untuk membangkitkan kembali olahraga Layar Indonesia. "Tidak ada KKN, siapa aja punya kesempatan. Kita harus benar benar fair flay. Kami juga menyoroti masalah usia. Semua pihak harus jujur.
Kami minta kepada Pengprov agar masalah umur pun harus lebih diperhatikan.
Terkait program ini Darwanto meminta kepada pihak terkait seperti KONI daerah dan Pengprov Porlasi agar memacu dan mendukung serta membina atletnya.
Sebab ini menjadi kebanggan masing masing daerah. "Sehingga untuk para atlet yang lolos PON 2029, agar menjaga fisik, jaga mental dan pola latihan. Dibutuhkan juga dukungan dari masing provinsi. Jika tak didukung mana mungkin bisa berhasil," kata mantan Dan Kodiklat AL itu.
Sementara itu bagi para atlet yang tidak lolos PON 2020, jangan berkecil hati. Di lain kesempatan masih ada waktu. Belajar lah dari kekalahan. Sehingga memacu semangat untuk bisa berprestasi di lain waktu.
Kaltim Juara Umum Kejurnas dan Pra PON
Kontingen Kalimantan Timur (Kaltim) keluar sebagai juara umum Kejurnas dan Pra PON Layar yang berlangsung di INSC di, Ancol, Jakut yang berlangsung pada 6-13 Oktober 2019. Dengan kekuatan 32 atlet (17 pria dan 15 putri) berhasil mengalahkan pesaing utamanya Kepuluan Riau (Kepri) dengan selisih hanya terpaut satu medali perak.
Kaltim berhasil mengumpulkan 5 emas, 5 perak, dan 1 perunggu. Sedangkan musuh abadinya Kepri meraih medali 5-4-2, menyusul peringkat ketiga DKI Jakarta. Peta kekuatan layar di tanah air saat ini berada di dua daerah, yakni Kaltim dan Kepri. Persaingan mereka kerab terjadi baik di ajang Kejurnas maupun pentas PON.
Namun empat tahun terakhir ini Kaltim sedikit lebih unggul dibandingkan daerah lainnya. Ini terbukti dimana 4 dari 5 atlet layar yang bakal memperkuat Indonesia di ajang SEA Games Manila 2019 mendatang, adalah atlet dari Kaltim.
Bukan hanya tingkat senior, di tingkat junior juga Kaltim menunjukkan pembinaan yang sangat luar biasa dan patut menjadi contoh daerah lainnya. Sebab kontingen Indonesia yang kini tengah mengikuti ajang World Beach Games di Doha, Qatar pada 12-16 Oktober, menyertakan satu atlet asal Kaltim.
Layar Berangkat ke SG Biaya Mandiri
Pencoretan tujuh cabang olahraga oleh oknum Pengurus Komite Olimpiade Indonesia untuk tampil di SEA Games 2019. Termasuk salah satunya cabang olahraga layar. Terkait hal itu PB Porlasi telah mengambil sikap untuk tetap tampil di ajang pentas olahraga dua tahunan itu.
Dengan dua alasan, yakni pertama sudah mendaftar cabor layar ke pihak panitia, lalu di Bulan Nopember mendatang akan mengikuti traning champ dan latih tanding di Sailing Subic, Filipina.
"Kita sudah terlanjur mendaftar kepada panitia pelaksana SEA Games Filipina 2019. Dan juga telah mengagendakan mengikuti program Sailling di Subic. Sehingga tidak mungkin dibatalkan," tegas Ketua PB Porlasi Laksamana Muda TNI (Purn) Darwanto kepada wartawan.
Menurutnya, jika pemerintah dalam hal ini pihak Kemenpora tidak membiayai kita berangkat. Kami mau tidak mau harus menanggung beban biaya tersebut.
"Kasihan para atlet kita jauh jauh hari telah mempersiapkan diri. Lalu diputuskan sepihak tidak diikut sertakan, mereka bisa down. Ini menjadi tanggung jawab kami. Dan kami telah memutuskan untuk tetap ikut SG 2019 tentunya dengan mandiri (biaya sendiri dari PB Porlasi)," kata Darwanto.
Namun katanya, kami dalam waktu dekat akan berdiskusi dengan Ketua KOI yang baru Raja Sapta Oktohari untuk mencari solusinya.
Sementara itu pihak Kemenpora dalam hal ini Deputi IV Yuni Poerwanti menyatakan bahwa belum mengetahui tentang pencoretan tujuh cabor itu.
"Kami tidak mencoret satu cabor pun untuk batal tampil di SG 2919. Dan Saya belum mendapat laporan soal adanya pencoretan itu," kata Yuni kepada wartawan baru-baru ini. Jordan