Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Apa Khabar PJSI?

Rabu, 26 Januari 2022

Share this history on :

Oleh: Suharto Olii.


Penulis sengaja menyapa dengan kalimat "Apa Khabar PJSI"? karena sejak dilantik 30 Nopember 2021 di Hotel Lembah Pinus Ciloto Bogor Jawa Barat, organisasi judo Indonesia yang dipimpin Letjen TNI Maruli Simanjuntak itu belum terdengar gebrakan awalnya.

Memang idealnya untuk menilai kinerja "Kabinet" PJSI periode 2021-2026 ini setelah 100 hari kerja. Akan tetapi PJSI adalah organisasi olahraga di mana kegiatannya tidak boleh berhenti apalagi tahun 2022 ini ada dua even besar yang menghadang yakni SEA Games di Vietnam dan Asian Games di Guangdong China. Keduanya membutuhkan perhatian serius.

Pelatnas judo memang sudah berjalan. Namun persiapan pelatnas akan lebih maksimal dan efektif, manakala secara organisasi semua gerbong berjalan.
Terkait organisasi, penulis sudah pernah mengupas masalah kinerja PJSI ke depan terutama jika dikaitkan dengan posisi Ketua Maruli Simanjuntak yang semakin super sibuk.Dengan posisi sebagai Pangkostrad yang baru diemban beberapa hari lalu, tentu mantan Pangdam Udayana ini beban tugas dan tanggung jawab nya lebih berat.

Sejatinya kondisi seperti itu tidak begitu masalah apabila pendelegasian wewenang sudah tertata dengan baik melalui konsolidasi organisasi secara permanen.
Penulis sendiri belum tahu sampai sejauh mana konsolidasi organisasi yang telah dilakukan oleh seorang Maruli Simanjuntak di tubuh PJSI.

Dalam Kabinet PJSI ini Maruli Simanjuntak memang menempatkan seorang figur yang dianggap mumpuni karena pengalaman nya yakni Mangantar Bilang (MB) Hutagalung. Opung begitu pria yang pernah menjabat Deputi Operasi Kapolri era pemerintahan orde baru itu memang menjadi perpanjangan tangan Ketua Umum dalam mengendalikan organisasi PJSI untuk lima tahun ke depan.

Bahkan ada yang menyebut Opung Hutagalung akan menjadi pusat pendelegasian wewenang khusus nya dalam pengambilan keputusan yang strategis.Kondisi tersebut bisa membuat Opung sebagai Waketum "Rasa" Ketum. Meskipun itu sudah dibantah oleh Opung sendiri saat ditanyakan soal tersebut bahwa kuncinya adalah komunikasi.

Dalam organisasi yang kuat sebetulnya posisi Sekjen menjadi penting karena dialah yang mengendalikan organisasi. Roda organisasi berjalan dengan baik jika Sekjen berfungsi dan diberdayakan dengan baik bukan sekedar pajangan.

Nah kita ketahui bersama posisi Sekjen PJSI sekarang ini dijabat oleh Soejani Sosrodjojo. Soejani yang berlatar belakang pengusaha, belakangan diketahui Big Bos minuman teh botol Sosro, miskin pengetahuan judo. Bahkan bisa dikatakan "buta' terhadap olahraga beladiri asal Jepang itu. Ini pasti akan menghambat kinerja organisasi PJSI ke depan.Soejadi memang didampingi dua wakil Sekjen yaitu Brigjen TNI (Purn) Amalsyah,  pengurus sebelumnya dan Kolonel Inf Albert Simanjuntak.

Dengan situasi seperti itu jelas posisi Opung menjadi sentral dalam pengendalian organisasi meski kurang baik dalam sebuah organisasi olahraga sebesar PJSI.
Mumpung belum 100 har i kerja, konsolidasi organisasi harus dimantapkan agar tidak menjadi kerikil yang bisa menghambat jalannya organisasi PJSI ke depan.

Waketum dan Sekjen bersama pengurus harian lainnya harus duduk satu meja membahas tugas dan tanggung jawab masing-masing. Karena organisasi yang kuat dan profesional niscaya akan mempermudah langkah menuju pencapaian prestasi yang diharapkan. Apalagi Maruli Simanjuntak sebagai Ketua Umum PB PJSI pada saat usia terpilih dan dilantik pun sudah bertekad ingin meloloskan judoka Indonesia ke Olimpiade yang sudah 4 kali menjadi barang langka. (Penulis adalah wartawan olahraga dan pemerhati judo).

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...