KERJA keras dari Federasi Kateda Seluruh Indonesia (PB FKSI) untuk dapat berkiprah dan esistensinya diakui masyarakat luas serta olahraga beladiri di tanah air. Agaknya mulai terjawab. Pasalnya dalam waktu dekat FKSI akan menggelar kejurnas Kateda di GOR Mahasiswa Soemantri-Bojonegoro, Jakarta, pada 15-17 Juli mendatang.
Terkait hal itu FKSI telah menggelar latihan bersama yang diadakan di Gunung Bunder Bogor, pada Sabtu-Minggu (7-8/5) lalu. Dihadiri oleh tujuh pengda. Ketujuh pengda itu adalah Jabar dengan kordinator Casnata, DKI Jakarta (Bonor Sinaga, Banten (Tedy), Sulut (Fera Nangka), Sumsel, dan Lampung. Hadir dalam acara itu Ketua Umum PB FKSI Marcus Warouw SE. MSi.
“Kegiatan yang dilaksananakan di Bogor itu, merupakan bagian dari kegiatan jelang kejurnas mendatangi. Kegiatan lainnya dalam acara itu adalah pengesahan Badan Komando (Komisi Aturan Nasional dan Disiplin Organisasi) yang diketuai oleh Maxi Karepu,” kata Ketua Panpel Deny Ramdona kepada Warta Olahraga di Bogor, akhir pekan lalu.
Upaya Pengurus dan Pembina olahraga Kateda yang dirintis dalam beberapa tahun terakhir ini agaknya mulai kelihatan hasilnya. Baik dalam hal pembinaanya maupun pengembangannya. Pengembangan yang paling signifikan adalah masuknya kateda di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, instansi pemerintah dan swasta. Fenomena ini secara tidak langsung menumbuh kembangkan serta membina olahraga kateda di semua lini.
Ini merupakan proses panjang, pasalnya sejak berdiri secara resmi 38 tahun lalu. Namun kali ini baru bisa menngelar kejurnas. Perkembangannya pun mengalami pasang surut. Proses ini tidak terlepas dari proses pembinaan yang berjalan di tempat.
“Saya berharap semakin maraknya pembukaan kelas-kelas latihan baik di sekolah, perguruan tinggi, isntansi pemerintah, dan swasta. Ini isyarat bahwa olahraga beladiri tenaga murni Kateda ini dicintai dan minati semua lapisan masyarakat,” kata Ketua Umum PB FKSI Marcus Warouw SE MSi kepada wartawan di Bogor, Sabtu (7/5).
Marcus menambahkan dengan berkembangnya olahraga ini maka diharapkan akan muncul atlet-atlet Kateda yang andal. Pada akhirnya lewat kateda mampu mengharumkan bangsa dan negara baik di kancah nasional maupun internasional.
Masih menurut Marcus, sebagai pembina ia tau bahwa di usia Kateda yang cukup lama berdiri. Namun secara prestasi masih miskin. Sebab perkembangannya belum optimal, maka diperlukan kerja keras dan dedikasi serta kepedulian seluruh insan anggota Kateda di tanah air. Baik Pengurus, Pembina, pelatih serta atlet dan masyarakat pecinta olahraga Kateda untuk saling bekerja sama bahu membahu dan merapatkan barisan serta menghilangkan perbedaan untuk mewujudkan satu tekad memajukan olahraga Kateda di Indonesia, dengan begitu kateda akan maju di negeri asalnya sendiri. Jok