PENDUKUNG pasangan George Toisutta-Arifin Panigoro yang disebut Kelompok 78 menentang keputusan Komite Normalisasi PSSI yang menganulir keputusan Komisi Banding Pemilihan. Mereka akan tetap mengusung Arifin Panigoro dan Jenderal TNI George Toisutta sebagi calon ketua umum PSSI pada Kongres PSSI di Jakarta, 20 Mei mendatang
Komite Normalisasi PSSI yang dipimpin Agum Gumelar Jumat (13/5) sore mengumumkan keputusan yang menganulir putusan Komisi Banding yang meloloskan dua calon itu mengikuti pemilihan pada Kongres PSSI 20 Mei. “Komite Banding bekerja berhari-hari dengan proses pertimbangan hukum yang matang. Dasar-dasar hukumnya semua komplet. Jadi saya melihat Komite Normalisasi kalap. Keputusan yang diambil Komite Normalisasi sangat gegabah. Omong kosong,” kata perwakilan Kelompok 78, Saleh Mukadar Ismail, kemarin.
Kelompok 78 mempertanyakan dasar-dasar hukum Komite Normalisasi dalam menganulir keputusan tersebut. Saleh mempertanyakan motif Agum Gumelar selaku Ketua Komite Normalisasi sehingga terkesan memaksakan keinginannya. Menurut dia, Agung yang mantan ketua umum PSSI dan Ketua Umum KONI seharusnya mempelajari dengan saksama keputusan Komite Banding, yang dilakukan berhari-hari.
“Pijakan hukum kami sudah jelas Statuta FIFA, sedangkan acuan Komite Nasional adalah mandat dan surat-surat dari seorang Thierry Regenass. Memangnya Regenass itu satu-satunya orang penting di FIFA?” Saleh mengatakan pihaknya akan melanjutkan proses Kongres PSSI. “Kami akan menggunakan hasil keputusan Komite Banding untuk mengikuti Kongres 20 Mei. Hasil dari sana kami laporkan ke FIFA. Apakah diterima atau tidak, itu terserah mereka (FIFA),” tegasnya.
Mereka juga masih menunggu jawaban FIFA atas surat yang telah mereka kirim ke FIFA. Mereka mempertanyakan alasan FIFA melarang George Toisutta dan Arifin Panigoro mencalonkan diri menjadi ketua dan wakil ketua umum PSSI. Jok