Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Hari Kedua Indonesia Tambah Dua Perunggu

Jumat, 10 Juni 2011

Share this history on :

INDONESIA menambah dua medali perunggu pada hari kedua Kejuaraan Gulat Yunior Asia yang berlangsung di GOR Sumantri Brojonegoro Jakarta Jumat (10/6). Dua tambahan medali perunggu ini, Indonesia sementara sudah mengantongi tiga medali perunggu. Medali perunggu pertama dipersembahkan oleh Aliansyah sehari sebelumnya. Tambahan dua perunggu itu dipersembahkan oleh dua pegulat putri terbaik Indonesia, masing-masing Deby Ayu Hapsari (67kg), dan Dwi Suryani (53kg).

Tiga medali perunggu yang direbut oleh pegulat Indonesia, dua di antaranya oleh pegulat putri, merupakan ukuran prestasi yang luar biasa. Bahkan prestasis tersebut belum pernah terjadi dalam sejarah gulat Indonesia sejak PGSI didirikan pertama kali tahun 1960. “Saya bangga sekali. Apalagi, pegulat yang diterjunkan rata-rata masih minim pengalaman bertanding tingkat internasional. Prestasi ini merupakan awal kebangkitan gulat Indonesia untuk menuju prestasi yang lebih baik lagi.

"Saya yakin jika mereka dipersiapkan lebih baik lagi bisa meraih medali pada Asian Games mendatang,” kata Sekjen PB PGSI Doddy Iswandi. Menurut Doddy, Ketua Umum PB PGSI, Wafid Muharam yang sengaja dikunjunginya ke Lapas Cipinang Jakarta untuk melaporkan prestasi tim gulat Indonesia, kemarin, merasa terharu atas keberhasilan Indonesia merebut tiga perunggu pada Gaya Grego.

“Pak Wafid sangat terharu dengan prestasi yang diraih pegulat Indonesia. Baginya, tiga perunggu itu sebagai hadiah yang paling berharga atas upayanya dengan seluruh jajaran pengurus besar dan pengurus provinsi untuk mengembalikan prestasi gulat Indonesia yang sudah 10 tahun tenggelam. Dan, ia meminta seluruh pegulat Indonesia yang akan bertanding bisa mengikuti jejak ketiganya,” kata Doddy. Dalam kesempatan itu, kata Doddy, Wafid Muharam yang terganjal kasus tuduhan korupsi wisma atlet SEA Games 2011 berpesan agar atlet, pelatih dan seluruh jajaran pengurus tidak terpengaruh dengan permasalah yang dialaminya. “Pak Wafid meminta seluruh pengurus tidak mengendorkan niatnya untuk menjalankan seluruh program dalam rangka mengangkat prestasi gulat Indonesia,” jelasnya.

Lebih jauh Doddy menyebutkan, pegulat yang meraih prestasi di kejuaraan Gulat Junior Asia 2011 ini akan dibina terus untuk dipersiapkan menghadapi event-event tingkat internasional. “Potensi mereka cukup besar untuk berprestasi. Makanya, kita harus menyiapkan program yang lebih baik lagi dan menerjunkan mereka ke berbagai event internasional untuk lebih mematangkannya lagi,” tandasnya. Dalam pertandingan perebutan medali perunggu, Jumat (10/6), Debi mampu mengikuti jejak peraih emas SEA Games 2009, Aliansyah yang pada hari pertama merebut perunggu. Ia mampu menaklukkan pegulat Mongolia, Uyuntuya dengan skor telak 5-0. Sukses ini diikuti Dwi Suryani yang berhasil menggulung pegulat Cina, Yuanyuan Sun dengan skor yang sama.

“Saya sudah berusaha maksimal memberikan yang terbaik tetapi hanya medali perunggu yang mampu saya sumbangkan. Terus terang, lawan yang dihadapi cukup berat terutama dari Iran. Mongolia dan pecahan negara-negara Rusia. Ke depan, saya akan terus berlatih lagi sehingga bisa meraih prestasi lebih tinggi,” kata Debi. Sebenarnya Indonesia punya peluang merebut tiga medali perunggu pada pertandingan terakhir Gaya Grego itu, namun saying Inadrah harus mengakui keunggulan Aigerim Serikbayeva dari Kazakhstan dengan skor 0-5. “Pegulat Kazakhstan itu memang lebih baik. Saya sudah mencoba untuk menggulungnya namun selalu gagal karena pertahanannya cukup kuat,” kata Inadrah. Jordan
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...