SPRINTER remaja Indonesia Sapwaturahman diharapkan dapat mencatat terbaik angka dibawah 10,5 detik pada nomor lari 100m dalam Kejuaraan Junior Asia Tenggara. Di Stadion Madya Senayan Jakarta, 17-18 Juni mendatang. Sekkum PB PASI Tigor Tanjung di Jakarta, Rabu (15/6/2011) mengatakan sebagai tuan rumah Sapwaturahman memang diharapkan sebagai salah satu yang diharapkan meraih prestasi di kejuaraan ini. Apalagi dalam pelatihan dia sudah mencatat waktu 10,5 detik.
Selain berharao dari atlet asal NTB yang sudah lolos ke Kejuaraan Dunia Remaja itu, PB PASI juga mengharapkan prestasi dari atlet lontar martil, lempar lembing putra, dan tolak peluru putra. Kejuaraan Junior Asia Tenggara bagi atlet-atlet berusia 16-18 tahun tersebut akan berlangsung di Stadion Madya Gelora Bung Karno. Kejuaraan tahuanna ini, merupakan kesempatan emas bagi para atlet remaja Indonesia untuk menunjukan kemapuan terbaik mereka.
Sedikitnya 200 atlet remaja dari negara-negara Asia Tenggara minus Filipina, Laos dan Myanmar, akan bersaing dalam 34 nomor yang dipertandingkan, kecuali nomor marathon dan jalan cepat. Wakil Presiden Asosiasi Atletik Asia (AAA) Mayjen Pol Surapong Ariyamongkol mengatakan, diadakannya Kejuaraan Atletik Asia Tenggara bertujuan mengatasi kemerosotan prestasi atletik di Asia Tenggara.
“Selain itu juga untuk meningkatkan daya saing dengan negara-negara Asia lainnya seperti China dan Jepang,” ujar prua asal Thailand ini. Sementara itu Ketua Umum PB PASI, Bob Hasan menjanjikan dirinya secara pribadi akan memberikan bonus sebesar Rp 500 juta, bagi atlet Indonesia yang mampu mencacat waktu 10,10 detik. Bahkan Bob Hasan menjanjikan bonus dua kali lipat yaitu sebesar Rp 1 Milyar bagi atlet yang mampu mencatat waktu 10,00 detik.
Menurutnya cacatan waktu tersebut masih wajar dan bisa ditembus oleh para sprinter Indonesia. Karenanya dia tak segan-segan mengeluarkan uang sebesar iru dari kocek pribadinya bagi para atlet atletik yang mampu mencacat waktu tercepat itu. Jordan