Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Antar Timnas U-16 ke FIBA Asia

Sabtu, 20 Agustus 2011

Share this history on :

PENGURUS bola basket bukan, pembina pun tidak. Walhasil, begitu ditunjuk menjadi Manajer Timnas Bola Basket U-16 untuk kejuaraan SEABA (Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara) Championship di Banting City, Selangor, Malaysia 9-13 Agustus 2011, Subekti Yudha Prananta hanya bisa kaget sekaligus bangga.

"Sungguh, saya hanyalah seorang penggemar basket waktu di SMP dan SMA. Tapi ketika Pak Anggito (Anggito Abimanyu, Ketua Umum PP Perbasi-red) mempercayakan pada saya, ya, siap saja. Ini kan untuk kepentingan nasional. Pokoknya bangga dan tak menyangka bisa bawa timnas," kata Subekti.

Selepas SMA, Bekti--begitu pria kelahiran Semarang 21 Juni 1967 ini akrab disapa--vakum dari dunia basket. Bahkan, sampai menikah pun kesibukan tetap memisahkannya dari basket.

Kecintaan pada basket bersemi kembali ketika anaknya, Philip Ray Prananta, punya hobi basket dan kini masuk tim SMA Karangturi. Mau tak mau sebagai ayah dirinya wajib memberi dukungan dari pinggir lapangan setiap kali sang anak main.

Nah, dalam sebuah event, Bekti bertemu dengan sahabat lamanya Danny Kosasih, salah satu tokoh bola basket di Jateng. Pembicaraan berlanjut pada kejuaraan SEABA. Kebetulan Danny ditunjuk PP memegang proyek tersebut.

"Saat saya di Jakarta, saya dikenalkan Pak Danny ke Pak Anggito. Pak Anggito langsung menawari saya, mau menjadi manajer timnas dan menggelar pelatnas di Semarang? Saya mengiyakan karena memang suka basket. Ini peluang bagus untuk memacu pemain Semarang, karena selama ini pelatnas selalu di Jakarta," katanya.

Begitu mendapat kepercayaan, Bekti langsung bergerak cepat. Pasalnya, persiapan Indonesia menghadapi SEABA termasuk mepet. Awal Juli baru seleksi, padahal kejuaraan berlangsung pekan kedua Agustus. Seleksi awal melibatkan 52 pemain dari 10 Pengprov Perbasi di Indonesia dan tiga pelatih yakni Ricky Gunawan, Apin Arifin, dan Meldi.

Materi meliputi teknik, kemampuan membaca pola, tes penyerapan, tes fisik, dan tes regulasi. Dari jumlah itu pemain disaring menjadi 24. Kemudian diperas lagi sehingga tinggal 12 orang untuk diberangkatkan ke Malaysia. Hasilnya tak sia-sia.

Dari total lima negara yang turun, tim polesannya bercokol di peringkat ketiga di bawah Filipina dan Malaysia. Indonesia pun dinyatakan lolos dan berhak tampil pada kejuaraan FIBA Asia di Vietnam Oktober mendatang.

"Filipina memang lawan berat karena mereka ditempa di Amerika selama satu setengah tahun. Kami saat itu fokus bisa mengalahkan Malaysia, Singapura, dan Laos," katanya.

Namun sayangnya Indonesia tak mampu menghadang laju tuan rumah Malaysia setelah dikandaskan 79-63. Merah Putih berhasil mengungguli Laos 83-50 dan Singapura 101-68. SMC/Tulus
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...