Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Genjot Latihan Malam Hari

Sabtu, 13 Agustus 2011

Share this history on :

MULAI kemarin timnas senior Indonesia menjalani pemusatan latihan di Solo. Tadi malam, Firma Utina dkk sudah mulai berlatih di Stadion Manahan Solo setelah sepekan sebelumnya menjalani pemusatan latihan di Stadion Krakatau Steel Cilegon.

Tim besutan Wim Rijsbergen pindah ke Solo dengan alasan selain program pemusatan latihan di Cilegon tidak sesuai yang diharapkan, juga karena pertimbangan pada 18 dan 22 Agustus lusa timnas akan menjalani dua kali ujicoba di Kota Bengawan itu. Pada 18 Agustus timnas akan berujicoba melawan timnas U-23 dan 18 Agustus menghadapi Pelastina.

Dihubungi tadi malam, manajer timnas Fery Kodrat mengatakan jika di Solo timnas langsung digenjot latihan di malam hari. Ini sesuai dengan saran dokter tim karena mayoritas pemain menjalani ibadah puasa di siang harinya. Selama di Cilegon, timnas tidak bisa berlatih di malam hari karena lampu penerangan Stadion Krakatau Steel yang jauh dari harapan.

"Selanjutnya, besok (hari ini-Red) kami akan membahas bagaimana program selama di Solo dengan tim pelatih," kata Ferkod, sapaan akrab Fery Kodrat.

Ferkod mengungkapkan jika mulai hari ini timnas Merah Putih akan mendapat gemblengan fisik dari kenamaan dari Belanda, Raymond Verheijen. Saat ini Verheijen sendiri berstatus asisten pelatih timnas Wales. Sebelumnya dia pernah masuk staf kepelatihan timnas Belanda, Rusia, dan Korea Selatan. Dia juga pernah bekerja di FC Barcelona, Zenit saint Petersburg, Chelsea, dan Manchester City.

"Kedatangan Raymond Verheijen sangat berarti bagi timnas kita meski tidak lama di sini. Dia akan membantu teman baiknya Wim Rijsbergen memberikan materi bagaimana manggembleng fisik pemain dengan benar," kata Bob Hippy, coordinator timnas Indonesia.

Sementara itu, ditemui di lobby Hotel Paragon, Solo, kemarin siang, asisten pelatih Timnas Indonesia, Liestiadi mengatakan bahwa kedatangan Raymond Verheijen sangat bermanfaat tersebut untuk menggeber fisik Firman Utina dkk jelang babak penyisihan Pra Piala Dunia (PPD) melawan Iran, 2 September mendatang.

"Semua tahu, kondisi fisik pemain kita sangat kurang sekali waktu mengalahkan Turkmenistan kemarin. Kalau tidak segera ditingkatkan, bakalan habis lawan Iran nanti. Sangat tepat sekali langkah PSSI untuk mendatangkan Raymond karena dia sering menukangi negara yang mayoritas pemainnya muslim," kata Liestiadi kepada Radar Solo (Jawa Pos Grup/JPNN).

Hadirnya Raymond cukup membawa angin segar bagi masa depan persepakbolaan di tanah air. Menurut Liestiadi, pelatih fisik yang sempat membesut Timnas Welles ini dianggap mampu meningkatkan kondisi fisik pemain di sisa waktu yang ada. Selain itu, tugas penting Raymond selama mengabdi di tim garuda -julukan Timnas Indonesia- adalah melakukan standarisasi pelatihan fisik di tanah air. Mulai dari level usia dini, hingga level senior.

Selama ini, tidak ada standarisasi pelatihan fisik dan teknik di Indonesia. Mulai dari level klub, hingga Timnas. Tak jarang, banyak pemain yang kaget ketika naik ke level yang lebih tinggi. Nah, Kondisi inilah yang membuat Timnas sering kehilangan taji.

"Dengan adanya standarisasi, tidak akan ada perubahan pelatihan fisik dan teknik. Pemain muda jadi terbiasa jika masuk level senior karena sejak usia dini sudah di tanamkan metode pelatihan yang seragam," terang Liestiadi. JPNN/Ary
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...