Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Belum Bisa Ikut Kejuaraan

Rabu, 28 September 2011

Share this history on :

USIANYA masih sangat muda, kurang dari 7 tahun. Namun Maulana Lutfi Saputra sudah berani bergabung di Satuan Latihan (Satlat) Tarung Derajat Kodim 0733 Kota Semarang. Padahal tarung derajat adalah olahraga bela diri yang keras. Banyak orang tua yang tak berani memberikan izin pada anaknya untuk menekuni olahraga asal Jawa Barat tersebut.

Namun berbeda dengan Lutfi, dia malah disuport penuh oleh orang tuanya, terutama oleh sang ayah, Heru Jatmiko yang juga pelatih kepala Tarung Derajat Kota Semarang. Bahkan Lutfi juga digadang-gadang bisa berprestasi, untuk meneruskan jejak sang ayah sebagai pegiat, atlet serta pelatih tarung derajat Semarang.

Sejak berusia 5 tahun Lutfi sudah akrab dengan olahraga ini. Awalnya dia hanya diajak oleh ayahnya, saat sang ayah melatih. Namun lama-lama, bocah yang masih duduk di kelas 1 SD Jatingaleh I dan II ini mulai memberanikan diri untuk berlatih sendiri.

Maka sejak beberapa bulan lalu, atas putusan orang tuanya, Lutfi bergabung di Satlat Kodim. "Tapi kadang masih ikut latihan di tempat lain. Untuk nemani ayah," kata Lutfi yang memiliki cita-cita jadi anggota TNI ini.

Sejak bergabung di Satlat, sebenarnya Lutfi sudah sangat ingin mengikuti kejuaraan. Apalagi secara teknik dan teori, sudah cukup untuk dia terjun di kejuaraan tingkat yunior. Hanya saja, karena masih terlalu muda, belum ada kesempatan mendapat kejuaraan yang mempertandingkan anak seusianya. Terpaksa dia harus menunda obsesinya mengangkat medali.

"Kejurnas yunior di Magelang Juli lalu, nomor terendah yang dipertandingkan untuk siswa kelas 5 SD. Kelas 1 sampai 3 belum ada. Padahal saya sudah pengen ikut," paparnya.

Mesti begitu, dia tak mudah menyerah dan sabar menunggu hingga usianya cukup. Saat ini Lutfi terus berlatih guna menambah pengetahuan serta tekniknya. Beberapa kali Lutfi juga tampil di acara peragaan jurus-jurus tarung derajat. "Saya latihan di Satlat setiap hari Selasa dan Kamis. Kadang dilatih oleh ayah juga," tambahnya.

Terkait masa depannya di cabang tarung derajat, bocah yang lahir tanggal 11 Desember 2004 ini mengaku bercita-cita ingin menjadi atlet profesional. Tak muluk-muluk, saat ini dia hanya ingin berprestasi di tingkat daerah dulu. Setelah sudah memiliki bekal dan kemampuan, dia ingin membela Jateng di PON. "Tentunya ingin jadi atlet andalan Jateng, serta meneruskan cita-cita ayah memasyarakatkan olahraga asli Indonesia ini," tandasnya. Smc/Tulus Supangkat
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...