MESKI sudah habis-habisan melakukan modifikasi, Ducati masih belum bisa kompetitif di ajang MotoGP musim ini. Valentino Rossi pun mulai patah arang.
Setelah 14 seri MotoGP digelar musim ini, pebalap Ducati Valentino Rossi mengaku timnya belum mendapatkan solusi untuk membuat motor Ducati Desmosedici GP11 nya lebih kompetitif.
"Kami belum mencapai apa yang kami harapkan. saat ini, rasanya masih terlalu jauh dari harapan," keluh Rossi seperti dikutip Crash, Selasa (20/9).
Rossi yang finish di posisi 10 pada MotoGP Aragon, Minggu (18/9) sempat berharap banyak pada pengembangan terakhir motornya. Ia mengganti sasis motornya dari yang berbahan karbon fiber menjadi aluminium, khususnya di bagian depan (airbox) untuk mendapatkan pengendalian motor yang lebih baik.
Pebalap asal Italia itu bahkan harus membayar mahal pengembangan yang dilakukan karena harus memulai lomba dari pit, 10 detik lebih lambat. Rossi mendapat penalti karena melanggar batas maksimal penggantian mesin motor.
Meski yang dikembangkan sasisnya, Rossi juga terpaksa mengganti mesin motor karena sasis dan mesin Ducati Desmosedici GP11 menyatu. Penggantian mesin itu sudah yang ketujuh kali dilakukan Rossi musim ini, sementara regulasi MotoGP hanya membatasi enam kali ganti mesin dalam satu musim.
Setelah hanya bisa finish di posisi 10, Rossi pun mulai menyerah menyaingi Honda dan Yamaha di musim kompetisi MotoGP 2011. Meski demikian, ia mengaku akan terus mengembangkan motornya untuk proyek jangka panjang.
"Kami akan terus bekerjasama dengan Ducati meski saat ini belum menghasilkan solusi terbaik," tambahnya.
Pada proyek jangka panjang tersebut, Rossi dikabarkan akan membuat spesifikasi Ducati lebih mirip motor Jepang yang berkompetisi di ajang MotoGP. Ia akan menggunakan sasis alumunium twin-spar dan mesin terpisah yang dimasukkan ke dalam sasis.
Rossi dan para mekaniknya memang sangat terbiasa dengan motor-motor Jepang berbekal pengalamannya memperkuat Honda dan Yamaha. Ary