
PENSIUN menjadi pemain sepak bola bukan menjadi akhir dari segalanya. Masih ada beribu pilihan dengan tidak meninggalkan olahraga yang paling digandrungi masyarakat dunia. Tekad inilah yang sedang dibangun mantan pemain PSIS tahun 1993-2002, Muhammad Wiryo.
Semasa menjadi pemain, dia merupakan salah satu andalan lini belakang tim kebanggan warga Kota Semarang. Tangan dingin beberapa pelatih ternama pernah dirasakannya. Seperti Sartono Anwar, kemdian Edy Paryono yang kini kembali membesut PSIS, dan Riono Asnan.
Namun cedera yang berkepanjangan memaksnya untuk gantung sepatu. Memang itu sebuah kenyataan yang menyakitkan, pasalnya pria kelahiran Jember 4 Mei 1966 ini sebenarnya masih cukup muda untuk pengsiun. Namun, dirinya tetap tenang menerima kondisi yang terjadi.
Berlahan tapi pasti, pria yang kini bekerja di PDAM ini kembali ke lapangan hijau. Namun dengan posisi yang berbeda. Dengan tekad yang kuat, dia melanjutkan karirnya dalam dunia sepak bola sebagai pelatih. Wiryo mencoba mengaplikasikan semua ilmu yang pernah didapatnya selama hampir sembilan tahun menjadi pemain.
''Karir saya di dunia sepak bola belum habis. Saya berkeinginan menjadi pelatih yang bisa menciptakan pemain andal. Kemudian meracik pemain-pemain yang ada untuk membentuk tim yang solid seperti pelatih-pelatih ternama saat ini,'' papar pria yang tinggal di Asrama Kesdam IV Diponegoro ini.
Dunia kepelatihan mulai ditekuninya saat melatih SSB Tugu Muda 2008 lalu. Dua tahun berikutnya dia membantu Yuli Setiabudi (juga mantan pemain PSIS) untuk membesut tim lokal Kota Semarang Biprada. Berkat kerja keras kedua pelatih, Biprada sukses menjadi juara Copa Piala Wali Kota 2011 lalu.
Sukses mengantarkan Biprada juara, suami Henny Setyawati ini dipercaya duduk dalam kursi pelatih SMPN 4 Semarang yang tengah mengikuti Liga Pendidikan Nasional (Lipio). Dia dibebani target untuk memperbaiki prestasi SMPN 4 yang tahun lalu hanya melangkah sampai delapan besar nasional.
Meski dibebani target yang cukup berat, namun Wiryo menatapnya dengan optimistis. Berkat kejeliannya, dia sukses mengantarkan Dwi Chandra dkk lolos putaran Kota Semarang. Tak cukup dengan itu, Wiryo berhasil meloloskan SMPN 4 dari putaran provinsi, dan kini berlaga di tingkat nasional.
''Saya tidak ingin setengah-setengah dalam melatih sebuah tim. Setiap pelatih menginginkan agar tim yang dipegangnya meraih kemenangan disetiap pertandingan dan akhirnya menjadi juara. Tekad itulah yang sedang saya bawa saat ditunjuk membesut SMPN 4 Semarang,'' imbuhnya. Smc/Tulus Supangkat