Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Terancam Batal Proses Siaran SEA Games Palembang

Kamis, 15 September 2011

Share this history on :

TERANCAM batal proses Siaran SEA Games dari Palembang, akibat dari proses pengadaan dan pemasangan piranti lunak untuk kebutuhan penyiaran langsung (Master Broadcast) SEA Games XXVI di Palembang dalam posisi kritis. Dengan sisa waktu kurang dari dua bulan, belum ada satupun pemasangan instalasi yang dilakukan, padahal idealnya pemasangan untuk instalasi secara maksial dbutuhkan waktu paling minim dua bulan.

Demikian dikatakan Direktur & Media Broadcast INASOC Linda Wahyudi di Jakarta, Kamis (15/9/2011) mengatakan pihaknya sangat berharap dana untuk pemasangan instalsi secerapatnya dicairkan, agar pemasangan instal;asi dapat dilakukan. “Saat ini masih nol persen pemasanganinstalasi yang dilakukan pihkanya. Padahal sudah dapat diupastikan 20 stasion televisi adri 10 negara di ASEAn yang akan memebli ha siar SEA Games dan menggtunakan instalasi serat optik tersebut,” ujar Linda Wahyudi. Diseal-seal MoU anatar Inasoc Pusat dengan pihak Inasoc Lokal Palembang di Kantor Pusat Inasoc Jakarta.

Kita masih punta waktu dalam dua tiga hari kedepan. Karena pemasangan atau install perangkat lunak itu minimal harus dilakukan 51 hari menjelang pelaksanaan event. Tapi sampai sekarang kami belum sepeser pun menerima dana yang dibutuhkan, dan pengerjaan instalasi sampai sekarang belum bisa dimulai,” ujar Linda.

Ditambahkannya, dana yang disetujui dan akan disediakan oleh pemerintah sebesar Rp45 miliar seharusnya sudah turun, namun hingga Kamis (15/9/2011)ini masih belum diperoleh kejelasan. Biaya tersebut, lanjutnya, sudah merupakan angka terendah dari permintaan yang dilakukan sebesar Rp170 miliar, namun kemudian diturunkan menjadi Rp120 miliar dan diturunkan lagi menjadi Rp68 miliar. “Akhirnya pemerintah hanya mampu Rp45 miliar, itu berarti sudah demikian banyak spec (rincian) yang sudah kita kurangi disesuaikan dengan budget yang ada. Padahal budget terendah seharusnya Rp68 miliar,” jelas Linda.

Mengenai teknis pelaksanaan pemasangan instalasi tersebut, lanjutnya, ia sangat khawatir jika waktunya demikian mepet maka tak ada vendor atau toko penyedia perangkat yang siap menyediakan material secara lengkap. Selain itu, meski perangkat sudah terpasang maka harus dilakukan tes aplikasi untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan sambung atau kendala lainnya. Karena memasang instalasi untuk kebutuhan master broadcast itu sama dengan membuat sebuah stasiun televisi baru yang demikian rumit dan kompleks.

“Sementara kita tak begitu mudah untuk mendapatkan vendornya. Sedangkan jumlah tenaga (SDM) yang dibutuhkan mencapai sekitar 700 orang,” paparnya. Linda Wahyudi menambahkan, Master Broadcast memang lazim dibutuhkan untuk sebuah penyelenggaraan multi event, karena seluruh stasiun televisi tim-tim tamu yang akan mengkover pemberitaan bersumber ke Master Broadcast.

“Hanya cabang-cabang tertentu saja yang bisa dikover secara ganda, semisal setelah upacara pembukaan, perangkatnya langsung dipakai untuk mengkover pertandingan di tempat yang sama,” ujarnya. Mengantisipasi kemungkinan melesetnya waktu pencairan dana yang akan berpengaruh pada pemasangan instalasi perangkat, Lindah hanya bisa mengangkat tangan. “Paling-paling stasiun televisi akan melaporkan hasil liputannya secara tidak langsung (relay) sebagai hasil rekaman biasa. Kami sangat khawatir kalau hal ini sampai terjadi,” tambah Linda Wahyudi. Jordan
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...