
Menurut Madam Nong-sapaan akrabnya-lapangan yang memiliki 6 line itu tinggal dilakukan penyempurnaan beberapa fasilitas pendukung saja. Seperti pemasangan atap tribun penonton, ruang medis yang nantinya juga diperuntukan sebagai tempat tes doping, pembatas penonton, penambahan fasilitas wc umum, serta tenda-tenda untuk para juri(umpire).
”Untuk lapangannya sendiri sudah cukup memenuhi syarat karena sudah dilapisi batu arbrit. Tinggal penyempurnaan beberapa fasilitas pendukungnya saja,” tandas Madam Nong. Sementara itu secara terpisah Ketua Umum Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI), Caca Isa Saleh mengatakan, meski test event ini hanya diikuti dua negara saja yakni tuan rumah Indonesia dan Thailand tapi yang terpenting adalah event ini sekaligus merupakan uji kelayakan venues petanque.
Menurutnya, sebelumnya ada enam negara peserta SEA Games yang menyatakan akan hadir pada test event ini, namun karena pertandingan diundur dari tanggal 20 September menjadi tanggal 24 September, maka empat negara menyatakan mundur dari kejuaraan. Dalam test event itu, Thailand dan Indonesia masing-masing turun pada tiga nomor yaitu Ganda Putra, Ganda Putri, serta Shooting. Untuk nomor Shooting diikuti oleh sepuluh orang peserta, lima putra serta lima putri. Pada nomor shooting juga diikuti satu orang peserta dari Negara Kanada.
Sepuluh peserta dari nomor shooting ialah Yogi dari Indonesia, Pangga dari Indonesia, Sarawut dari Thailand, Crtaun dari Kanada, Ptutida dari Thailand, Tiya dari Indonesia, Lena dari Indonesia, Elza dari Indonesia, Nyimas dari Indonesia serta Lembina. Dalam test event itu, di nomor Ganda Putra, Tim Thailand keluar sebagai juara umum dengan meraih gelar di nomor Ganda Putra setelah mengalahkan tuan rumah Indonesia dengan skor 13-3, nomor Ganda Putri mengalahkan Indonesia dengan skor13-6, serta di nomor Shooting Thailand keluar sebagai juara di nomor putra-puttri atas nama Surawuth (putra) dan Ptutida (putri). Jordan