Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Antarkan Semarang Juara Kejurda Bola Voli Yunior

Selasa, 04 Oktober 2011

Share this history on :

PENGALAMAN berharga didapat Kemuning Dyah Ayu Werti pada Kejurda Bola Voli Yunior 2011 di Kudus belum lama ini. Tim Kota Semarang yang ia bela semula ditarget hanya masuk babak final. Namun, fakta di lapangan berbicara lain, Semarang berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Grobogan 3-1 (25-23, 23-25, 26-24, 25-23) di laga pamungkas.

"Kuncinya adalah kekompakan dan semangat tim. Kami bangga dengan kemenangan ini. Ini adalah langkah awal bagi saya dan teman-teman untuk terus berprestasi di kemudian hari," kata Uning-begitu ia akrab disapa.

Bermain di Kejurda Bola Voli Yunior 2011 merupakan pengalaman pertama bagi Uning. Ia mulai berlatih voli sejak masih duduk di bangku SD menuruni bakat ayahnya, Haris Gunarto, yang merupakan pemain Kota Semarang. Gadis kelahiran Semarang 15 tahun lalu ini memulai latihan di klub Mitra Kencana. Ia bertahan di klub tersebut hingga sekarang.

Uning masuk daftar pemain voli Kota Semarang untuk Kejurda Yunior tersebut sejak ia sering bermain di kejuaraan tingkat sekolah menengah pertama. Dari sanalah Uning mulai dikenal. Ia kemudian mendapat kesempatan mengikuti program training camp selama 21 hari di lapangan SD Internasional Klipang.

Sewaktu SMP, pemain bertinggi badan 160 sentimeter pernah membela Jateng pada ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2010 di Jakarta. Di tahun itu juga, ia berhasil mengantarkan tim Kota Semarang menjadi runner-up pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) di Semarang.

Sewaktu SD ia juga pernah mengikuti Popda, tapi sayang pemain yang berposisi sebagai tosser (pengumpan) ini belum bisa mengantarkan timnya menjadi juara. "Saya menangis waktu itu karena tim saya kalah di babak penyisihan," ujarnya.

Membela timnas adalah cita-citanya sejak kecil untuk mengikuti jejak pemain idolanya, Loudry Maspaitella. "Meski saya belum bisa ketemu langsung dengannya dan hanya bisa menyaksikan lewat layar kaca, sosoknya bisa menjadi motivasi saya untuk berlatih. Sebagai kapten, dia juga bisa memimpin teman-temannya," katanya.

Siswi kelas VII SMAN II Semarang ini mengatakan, untuk meraih cita-citanya masuk timnas, ia harus berlatih keras dan menuruti instruksi pelatih klubnya, yang tak lain adalah ayahnya sendiri. ''Seminggu saya latihan empat kali, yakni pada Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu,'' katanya.

Berlatih di bawah arahan sang ayah tidak membuatnya sungkan. Ia merasa perlakukan pelatih terhadap semua pemain, sama. Wejangan yang selalu ia terimanya dari pelatih adalah agar selalu bermain kompak dan jangan menyalahkan orang lain. "Baik buruk permainan kita adalah dari diri sendiri. Karena itu, pelatih selalu menginstruksikan untuk melihat diri sendiri sebelum menyalahkan orang lain," tandasnya. Tulus Supangkat
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...