JELANG bergulirnya kongres PERTINA (Persatuan Tinju Amatir Indonesia) 2012, Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Pusat menyelenggarakan sarasehan yang berlangsung di Gedung Serbaguna di Komplek Gelora Bubg Karno, Jakarta, pada Selasa (10/1).
Kegiatan itu banyak menarik perhatian banyak kalangan, terutama dari komunita mantan petinju dan wartawan. Sarasehan itu bertujuan untuk mencari solusi atas masalah yang terjadi di sekitar petinju nasional belakangan ini. Dan, sekaligus mencari gagasan untuk mengembalikan kejayaan tinju amatir Indonesia pada era 1970 dan 1990.
Diskusi dipandu oleh Agus Baharudin selaku Sekjen SIWO PWI Pusat. Yang menampilkan empat pembicara dari kalangan tinju. Yaitu Junusul Hairy (Ketua Litbang PP Pertina), Frans Van Bronckhorst dan Husni Ray (mantan petinju nasional), serta Warta Ginting (wasit hakim tinju amatir).
Acara itu juga menghadirkan Ketua Siwo PWI Pusat Raja Parlindungan Pane dan Menpora Andy Malaranggeng. Ia berharap, pengurus Pertina berikutnya dapat membangkitkan gairah tinju Indonesia yang sudah lama tertidur. "Saya harap pengurus PERTINA dapat menyusun road map untuk menuju medali emas di PON 2016 atau event olahraga lainnya. Saya juga berharap Merah Putih bisa berkibar lewat tinju," ucap Andi Malarangeng dalam pidatonya di acara tersebut.
"Sudah saatnya kita tak bergantung kepada satu cabang olahraga, yakni badminton, padahal ada cabang olahraga lainnya di Indonesia. Yang mempunyai potensi untuk berprestasi di pentas Olimpiade, salah satunya adalah tinju. Seperti yang kita tahu, tinju memperoleh dua emas di Sea Games kemarin," kata Andy. Untuk menuju kearah tersebut harus dicari solusi dari kelemahan petinju kita. "Saya berharap salah satu petinju kita mempunyai prestasi di Olimpiade Rio De Jenero, Brazil 2016 mendatang," tambahnya.
Hasil sarasehan ini nantinya akan dibawa ke Kongres PERTINA yang berlangsung pada 13-14 Januari mendatang, bertempat di Jakarta. SIWO PWI juga berharap hasil sarasehan ini dapat menjadi masukan bagi Ketua Umum PP PERTINA periode 2012-2016 dalam menyusun program kerjanya untuk empat tahun ke depan. Jordan