HINGGA kini Yusran Siregar, MS, MM, mantan pemain sepakbola PSDS klub asal Deli Serdang. Belum mendapat jawaban yang pasti dari pihak PSSI,terkait soal pemecatan dirinya.Padahl menurut Yusran sebagai adat (kebiasaan) orang Timur, yang lebih muda harus lebih dahulu sowan (menyambangi) yang lebih tua.
Dan itu dilakukan Yusran, ia beberapa kali berkunjung ke Kantor PSSI. Bertujuan untuk bertemu langsung dengan Ketum PSSI Djohar Arifin Husein.Perihal soal pemecatan tersebut. “Saya sudah beberapa kali ke kantor PSSI ingin ketemu Pak Djohar, tapi ajudannya mengatakan bapak lagi sibuk dan belum ada agenda, kalau bisa tolong pakai surat.
Akhirnya, pun saya pulang. Saya sebenarnya hanya ingin mempertanyakan soal pemecatan yang semena-mena dan sepihak ini. Tak ada jawaban yang pasti. Inikan namanya PSSI Tak sportif,” kata pemain yang kini disibukkan dengan persiapan KLB PSSI yang diprakarsai KPSI.
Yusran dilengserkan dari jabatan Wakil II Ketua Pengprov PSSI Jambi dengan alasan Yusran mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan digelar di Surabaya pada 9 Maret mendatang, oleh Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI). Surat keptusuan pemecatan Yusran berlaku terhitung mulai tanggal 10 Januari 2012 lalu.
Saat ini PSSI menurut Yusran malah mencari-cari kesalahn orang lain. Padahal PSSI penuh dengan dosa-dosa dan kesalahn. Kesalahan utama adalah melanggar statuta FIFA dan AFC. Salah satunya: menggelar Indonesia Leagu Primer ( IPL), dan mengharamkan ISL (Liga Super Indonesia). Padahal sudah jelas-jelas hasil Kongres di Bali pada awal Tahun 2011, bahwa PSSI hanya mengakui ISL. Lucunya, orang yang menegakkan kebenaran malah dipecat. Ini kan tidak benar,” kata Yusran kepada Olahragaonline.com di Jakarta, kemarin.