AJANG Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII yang akan diselenggarakan Pekanbaru, Riau, September 2012 mendatang, masih membutuhkan anggaran dana sebanyak Rp 296 miliar. Demikian dikatakan Ketua Panitia PB PON Rusli Zainal kepada wartawan di Jakarta pada Selasa (21/2).
Ia mengakui bahwa sejauh ini pihaknya baru menerima anggaran senilai Rp 150 miliar dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Dana tersebut dialokasikan untuk operasional dan penyelesaian pembangunan tempat pertandingan (venue). Pihaknya yakin kekurangan anggaran sebesar Rp 296 miliar yang dinantikannya itu bisa cair pada awal bulan depan. Dana itu dimintakan melalui APBD dan APBN.
“Rencananya pencairan itu akhir bulan ini, ya paling lambat awal bulan depan, saat ini masa dalam proses,” kata Rusli saat meninjau Sekretariat baru PON di FX Plaza, Senayan, Jakarta, Selasa (21/2). Pria yang menjabat Gubernur Riau ini juga menambahkan, dana yang akan diminta itu juga bakal dipakai untuk finishing tiga venue yang saat ini belum selesai. Ketiganya adalah cabang olahraga bowling, tenis dan biliar.
“Tiga venue ini masih terus berjalan. Sebulan sebelum PON dimulai, semuanya harus selesai,” jelasnya. PON sendiri akan dibuka pada 9 September 2012. Pada ajang empat tahunan ini, akan mempertandingkan 39 cabang, sedangkan empat cabang lainnya masih menjadi perdebatan, yaitu berkuda, hoki, dansa dan drum band.
Lebih lanjut, Rusli mengutarakan bahwa pelaksanaan PON tidak terpusat di Ibu Kota Riau saja. “Pertandingan tersebar di 10 kabupaten/kota, di antaranya Pekanbaru, Bengkalis, Kampar, Siak, Pelalawam, Dumai, Kuantan Singingi (Kuansing), Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu. Tempatnya memang tersebar, tapi 70% berada di Pekanbaru,” terang Rusli.
Soal akomodasi, Rusli menjelaskan, sudah mengantisipasi jauh-jauh hari sebelumnya. “Caranya, menggunakan sarana transportasi darat, laut dan udara. Semuanya sudah disiapkan. Akomodasi ada dari panitia,” papar kader Partai Golkar tersebut. Jordan